AHLAN WA SAHLAN YA IKHWAH...
Sedikit kata untuk kita renungkan bersama...

Kamis, 22 Oktober 2015

KITAB RIYADHUSH SHALIHIN, Bab Nasihat.

Assalamu'alaykum wa Rahmatullah wa Barakaatuh..
Bismillahirahmannirrahiim..


"Yaa ayyuhalladziina aaamanut taqullah haqqo tuqootihi wala tamutunna illa wa antum muslimun."


"Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa kepada-Nya, dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan beragama Islam."
(QS. Ali Imran: 102).


"Yaa ayyuhannasut taqu robbakumulladzii kholaqokum min nafsin wa hidah wa kholaqo minha dzaujaha wa batstsa minhuma rijaalan katsiiron wa nisaa a wattaqullahalladzii tasaa alunnabihi wal arhaama innallaaha kaana 'alaykum roqiiba."


"Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Robb kalian yang telah menciptakan kalian dari diri yang satu, daripadanya Allah menciptakan istrinya dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan nama-Nya) kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kalian."
(QS. An Nisaa: 1).


"Yaa ayyuhalladziina aaamanut taqullaha wa qulu qaulan sadida yushlih lakum a'maalakum wa yaghfirlakum dzunubakum wa mayyuti 'illaha wa rasulahu faqod faaza fauzan 'adzhiima."


"Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kalian kepada Allah dan katakanlah dengan perkataan yang benar, niscaya Allah akan memperbaiki bagi kalian amal-amal kalian dan mengampuni bagi kalian dosa-dosa kalian. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar."
(QS. Al Ahzab: 70-71).


Fa inna ashdaqol hadiitsi kitaabullaah wa khairal hadi hadi muhammadin shallallaahu 'alaihi wasallam wasyarril umuuri muhdatsaa tuhaa wakulla muhdatsa tin bid'ah wakulla bid'atin dholaalah wakulla dholaalatin fiinnar.


KITAB RIYADHUSH SHALIHIN


22. Bab Nasihat.


Allah 'Aza wa Jalla berfirman:


"Innamal mu'minuuna ikhwah."
"Sesungguhnya orang-orang Mukmin itu bersaudara."
(QS. Al-Hujurat: 10).


Dalam ungkapan 'bersaudara' terdapat isyarat untuk menegaskan nasihat.


Allah 'Aza wa Jalla menyebutkan dalam kisah Nabi Nuh:


"Wan shohu lakum."
"Aku memberi nasihat kepadamu."
(QS. Al-A'raf:62).


Dan Allah Aza wa Jalla menyebutkan dalam kisah Nabi Hud:


"Wa naa lakum  naashihummiin."
"Aku pemberi nasihat yang terpercaya kepada kamu."
(QS. Al-A'raf: 68).


Sebagian ulama berkata, "Tanda-tanda nasihat itu ada tiga, yaitu hati memperhatikan musibah yang menimpa kaum muslimin, memberikan saran kepada mereka, dan memberi petunjuk untuk kemaslahatan mereka meskipun mereka tidak tahu dan meskipun mereka membencinya."


1/181.
Dari Abu Ruqayyah, Tamim bin Aus Ad-Dari radhiyallahu 'anhu meriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Agama merupakan nasihat." Kami semua bertanya, "Untuk siapa ya Rasulullah?", Beliau menjawab, "Bagi Allah, bagi Kitab-Nya, bagi Rasul-Nya, bagi pemimpin-pemimpin kaum muslimin serta bagi umat Islam secara umum."
[HR. Muslim].
[Shahih: Muslim (55); Abu Dawud (4944); An-Nasa'i (7/156)].


Penjelasan hadits:


Hadits ini menjadi poros Islam. Nasihat merupakan tiang agama dan pondasinya. Nasihat untuk Allah ialah beriman kepada-Nya, tidak menyekutukan-Nya, mensifati-Nya dengan sifat-sifat kesempurnaan, melakukan ketataatan kepada-Nya, menjauhi maksiat kepada-Nya, cinta karena Allah, benci karena Allah, dan bersyukur atas semua nikmat-Nya.


Nasihat untuk Kitab Allah ialah beriman bahwa Kitab ini diturunkan oleh Allah, membacanya, mengamalkannya, serta memahami ilmu-ilmunya dan perumpamaan-perumpamaannya. Nasihat untuk Rasul Allah ialah beriman kepadanya, menaatinya, dan membela sunnah-sunnahnya. Nasihat untuk pemimpin kaum muslimin ialah membantu mereka dalam menegakkan kebenaran, menaati mereka, mengingatkan mereka dengan lemah lembut, tidak memberontak kepemimpinan mereka, dan mendo'akan mereka.


Nasihat untuk umat Islam secara umum ialah memberi petunjuk kepada mereka untuk kemaslahatan mereka dalam urusan agama dan dunia mereka, membantu mereka, menutupi aib-aib mereka, memerintahkan hal yang baik dan mencegah yang mungkar dengan keramahan.


2/182.
Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu 'anhu berkata, "Saya berbaiat kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam untuk melakukan shalat, menunaikan zakat dan memberi nasihat kepada setiap orang Islam."
[Muttafaqun 'alaih].
[Shahih: Al-Bukhari (57, 524, 1401)].


Penjelasan hadits:


Di dalam hadits ini terdapat kewajiban memberikan nasihat, yaitu kewajiban sesuai kadar kebutuhan, ketika orang yang memberikan nasihat tahu bahwa nasihatnya akan diterima dan dirinya aman dari hal-hal yang tidak disenangi.


3/183.
Dari Anas radhiyallahu 'anhu meriwayatkan dari Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Tidak sempurna iman seseorang sehingga ia mencintai untuk saudaranya hal-hal yang ia cintai untuk dirinya sendiri."
[Muttafaqun 'alaih].
[Shahih: Al-Bukhari (13); Muslim (45)].


Penjelasan hadits:


Di dalam hadits ini terdapat dalil bahwa tidak sempurna iman seorang muslim sehingga ia mencintai kebaikan dan ketaatan ada pada saudaranya yang ia cintai ada pada dirinya sendiri.


Ibnu Shalah berkata, "Barangkali hal ini sangat sulit dilakukan, padahal bukan seperti itu yang dimaksud. Karena maksudnya adalah tidaklah sempurna keimanan seseorang sehingga ia mencintai untuk saudaranya (se-Islam) hal-hal yang ia cintai untuk dirinya sendiri. Orang yang melakukan hal ini akan menghasilkan kecintaan kepadanya dalam kondisi yang sempit sekalipun, karena ia tidak mengurangi nikmat saudaranya sedikitpun. Hal ini sangat mudah bagi orang yang memiliki hati yang sehat, namun sangat berat bagi orang yang memiliki hati yang rusak."


Wallahu a'lam bishowab.
Wassalamu'alaykum wa rahmatullah wa barakatuh.


Sumber:

Kitab 'RIYADHUSH SHALIHIN' - Imam An-Nawawi.
Syarah: Syaikh Faishal Alu Mubarak.
Takrij: Syaikh Nasiruddin Al-Albani.
Alih bahasa: Tim Penterjemah UMMUL QURA.

Penerbit: Ummul Qura - Jkt.

1 komentar: