AHLAN WA SAHLAN YA IKHWAH...
Sedikit kata untuk kita renungkan bersama...

Kamis, 29 Desember 2016

Ringkasan Kitab Riyadhush Shalihin, Bab Mansturat dan Mulah.


Bismillaahir rahmaanir rahiim
Assalamu'alaykum wa rahmatullaah wa barakaatuh.


"Innal hamdalillaah nahmaduhu wanasta'iinuhu wanastaghfiruhu wana'uzdubillaahi minsyururi anfusinaa waminsayyi aati 'amaalinaa mayyahdihillaahu falaa mudhillalah wamayyudlil falaa hadiyalah."


"Asyhadu alaa ilaha illallaah wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu warasuuluh laa nabiy ya ba'da."


"Segala puji hanya milik Allah 'Aza wa Jalla, kita memuji-Nya, kita memohon pertolongan kepada-Nya, kita memohon ampun kepada-Nya, dan kita berlindung kepada-Nya dari kejelekan-kejelekan diri kita dan kejelekan amal perbuatan kita. Barangsiapa yang diberi hidayah oleh Allah 'Aza wa Jalla maka tidak ada seorangpun yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkan oleh Allah 'Aza wa Jalla maka tidak seorangpun yang dapat memberi hidayah kepadanya."


"Aku bersaksi bahwa tidak ada yang patut disembah dengan haq (benar) kecuali Allah 'Aza wa Jalla saja, dan tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya. Dan tidak ada Nabi setelahnya"


Qola Allaahu Ta'ala fii Kitabul Karim: "Yaa ayyuhal ladziina aamanu taqullaaha haqqo tuqootih walaa tamuutunna illaa wa antum muslimun."


Allah Ta'ala berfirman: "Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa kepada-Nya, dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan beragama Islam."
(QS. Ali Imran: 102).


Wa qola Allaahu Ta'ala: "Yaa ayyuhan naasuttaquu robbakumul ladzii kholaqokum min nafsi wa hidah wa kholaqo minhaa dzaujaha wa batstsa minhuma rijaalan katsiiran wanisaa a wattaqullaah alladzii tasaa aluunabihi wal arhaama innallaaha kaana 'alaikum roqiibaa."


Dan AllahTa'ala berfirman: "Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Robb kalian yang telah menciptakan kalian dari diri yang satu, daripadanya Allah menciptakan istrinya dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan nama-Nya) kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kalian."
(QS. An Nisaa: 1).


Wa qola Allaahu Ta'ala: "Yaa ayyuhal ladziina aamanut taqullaah waquuluu qaulan sadiida yushlih lakum a'maalakum wa yaghfir lakum dzunuubakum wamayyuti 'illaah wa rasullahuu waqod faaza fauzan 'adzhiima."


Dan Allah Ta'ala berfirman: "Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kalian kepada Allah dan katakanlah dengan perkataan yang benar, niscaya Allah akan memperbaiki bagi kalian amal-amal kalian dan mengampuni bagi kalian dosa-dosa kalian. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar."
(QS. Al Ahzab: 70-71).


Amma ba'du, "Fa inna ashdaqol hadiitsi kitaabullaah wa khairal hadi hadi muhammadin shallallaahu 'alaihi wasallam wasyarril umuuri muhdatsaa tuhaa wakulla muhdatsa tin bid'ah wakulla bid'atin dholaalah wakulla dholaalatin fiinnar."


Amma ba'du: "Sesungguhnya sebenar-benar perkataan adalah Kitabullah, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam, dan sejelek-jelek perkara adalah yang diada-adakan, dan setiap yang diada-adakan adalah bid'ah, dan setiap bid'ah adalah sesat, dan setiap kesesatan ada di neraka."


"Pembahasan Ringkas KITAB RIYADHUSH SHALIHIN"


370. Bab Mantsurat dan Mulah. (Bagian I)


1/1808.
Dari Nawwas bin Sam'an radhiyallahu 'anhu, ia berkata, "Pada suatu pagi, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam menyebut Dajjal, beliau melirihkan suara dan mengeraskannya hingga kami mengiranya berada di rerimbunan pohon kurma. Kami pergi meninggalkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam lalu kami kembali lagi, beliau mengetahui apa yang kami kerjakan, lalu beliau bertanya, 'Kenapa kalian?'

Kami menjawab, 'Wahai Rasulullah, engkau menyebut Dajjal pada suatu pagi, engkau melirihkan dan mengeraskan suara hingga kami mengiranya ada di rerimbunan pohon kurma.'

Beliau bersabda, 'Selain Dajjal yang lebih aku khawatirkan pada kalian, bila ia muncul dan aku berada ditengah-tengah kalian, aku akan mengalahkannya, bukan kalian. Dan bila ia muncul dan aku sudah tidak ada ditengah-tengah kalian, maka setiap orang adalah pembela dirinya sendiri dan Allah adalah penggantiku atas setiap muslim. Ia adalah pemuda ikal, matanya menonjol, mirip Abdul Uzza bi Qathan. Siapapun di antara kalian yang melihatnya, hendaklah membaca permulaan surat Al-Kahfi. Ia muncul di antara Syam dan Irak, lalu banyak membuat kerusakan di kanan dan di kiri. Wahai hamba-hamba Allah, teguhlah kalian.'

Kami bertanya, 'Berapa lama ia tinggal di bumi?'

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Empat puluh hari, satu hari seperti setahun, satu hari seperti sebulan, satu hari seperti satu pekan, dan hari-hari lainnya seperti hari-hari kalian.'

Kami bertanya, 'Wahai Rasulullah, bagaimana tentang satu hari yang seperti satu tahun, cukupkah bagi kami shalat sehari?'

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Tidak, tapi perkirakanlah ukurannya.'

Kami bertanya, 'Wahai Rasulullah, bagaimana kecepatannya di bumi?'

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Seperti hujan yang diiringi angin. Ia mendatangi kaum dan menyeru mereka, mereka menerimanya, ia memerintahkan langit agar menurunkan hujan, langit lalu menurunkan hujan, ia memerintahkan bumi agar mengeluarkan tumbuh-tumbuhan, bumi lalu mengeluarkan tumbuh-tumbuhan. Setelah itu hewan-hewan ternak mereka pulang pada sore hari dengan punuk yang tinggi, kantong susu yang berisi, dan lambung yang lebar.

Setelah itu ia mendatangi suatu kaum, ia menyeru mereka lalu mereka membantah kata-katanya. Ia lantas meninggalkan mereka. Pada pagi harinya, mereka tidak lagi memiliki harta apa pun. Ia melintas di sebuah tanah kosong lalu berkata padanya, 'Keluarkan harta simpananmu!' Simpanan-simpanan bumi tempat tersebut mengikutinya laksana kawanan lebah jantan. Setelah itu ia memanggil seorang pemuda, lalu ia tebas dengan pedang hingga menjadi dua potongan tepat di tengah-tengahnya laksana anak panah mengenai sasaran. Setelah itu ia panggil potongan pemuda itu, pemuda itu datang menghampiri dengan muka berseri dan tertawa.

Di saat seperti itu, tiba-tiba Allah Ta'ala mengutus Al-Masih putra Maryam, ia turun di Menara Putih sebelah timur Damaskus dengan mengenakan dua baju yang dicelup za'faran sambil meletakkan kedua tangannya di atas sayap dua malaikat. Bila ia menundukkan kepala, air menetes dari rambutnya. Dan bila ia mengangkat kepala, butiran-butiran kecil seperti mutiara berderai dari rambutnya. Tidaklah orang kafir mencium bau dirinya kecuali mati, dan bau nafasnya sejauh pandangan matanya.

Isa mencari Dajjal hingga menemuinya di pintu Ludd lalu membunuhnya. Setelah itu Isa putra Maryam mendatangi suatu kaum yang dijaga oleh Allah dari Dajjal. Ia mengusap wajah-wajah mereka dan menceritakan tingkatan-tingkatan mereka disurga. Saat mereka seperti itu, Allah mewahyukan padanya, 'Sesungguhnya, Aku telah mengeluarkan hamba-hamba-Ku, tidak ada yang bisa memerangi mereka, karena itu giringlah hamba-hamba-Ku ke bukit Thur.'

Allah kemudian membangkitkan Ya'juj dan Ma'juj. Mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Rombongan terdepan melintasi danau Thabariyah [Danau Thabariyah, juga disebut Laut Galilea, atau Danau Tiberias, yaitu sebuah danau air tawar terbesar di Israel. Diameternya mencapai 53 Km, panjang 21 Km, dan lebar 13 Km] lalu mereka meminum seluruh airnya, lalu rombongan paling belakang melintas dan berkata, 'Dulu di sini pernah ada airnya.'

Nabi Allah Isa 'Alaihissalam dan para sahabatnya terkepung (di bukit Thur), hingga kepala kerbau milik salah seorang di antara mereka lebih baik dari seratus dinar milik salah seorang di antara kalian saat ini. Nabi Allah Isa 'Alaihissalam dan para sahabatnya kemudian memohon kepada Allah Ta'ala agar membinasakan mereka.

Allah kemudian mengirim ulat-ulat di leher mereka, hingga mereka semua binasa laksana kematian satu jiwa. Setelah itu Nabi Allah Isa 'Alaihissalam dan para sahabatnya turun ke dataran rendah (dari bukit Thur), setiap satu jengkal tanah yang mereka dapati, selalu penuh dengan lemak dan bau busuk bangkai Ya'juj-Ma'juj. Nabi Allah Isa 'Alaihissalam dan para sahabatnya kemudian memohon kepada Allah Ta'ala agar melenyapkan bangkai mereka. Allah kemudian mengirim kawanan burung dengan leher sebesar leher unta, lalu burung-burung ini membuang bangkai-bangkai Ya'juj-Ma'juj seperti yang Allah kehendaki.

Kemudian Allah mengirim hujan, mengenai seluruh rumah dari tanah liat (rumah-rumah perkotaan) dan rumah dari bulu-bulu hewan (rumah-rumah pedalaman). Hujan itu membasahi bumi hingga meninggalkan genangan di mana-mana. Kemudian dikatakan kepada bumi, 'Tumbuhkan tanamanmu dan kembalikan berkahmu!' Saat itu, sekelompok orang memakan delima lalu mereka bernaung dengan kulit-kulitnya, seekor unta perah mencukupi satu kabilah, dan seekor kambing perah mencukupi beberapa orang.

Saat mereka berada dalam kondisi seperti itu, tiba-tiba Allah mengirim angin sepoi lalu masuk melalui ketiak mereka, kemudian mencabut nyawa setiap mukmin dan muslim. Dan yang tersisa adalah manusia-manusia buruk, mereka melakukan hubungan badan secara terang-terangan seperti keledai kawin. Maka atas mereka itulah kiamat terjadi'."
[HR. Muslim].
[Shahih: Muslim (2937); Tirmidzi (2240); Ibnu Majah (4075)].


Kosakata asing dalam hadits ini:


(Khollatan baynasy syami wal 'iraq) : Sebuah jalan di antara Syam dan Irak.
('Atsa) : Kerusakan yang parah.
(Adz Dzura) : Bentuk jamak dari dzirwah, artinya puncak atau punuk.
(Al-Ya'asib) : Lebah-lebah jantan.
(Jizlatain) : Dua potongan.
(Al-Gharadhu) : Sasaran anak panah, maksudnya Dajjal membidik si pemuda tersebut laksana anak panah tepat mengenai sasaran.
(Al-Mahrudah): Baju yang dicelup.
(La yadani): Tiada mampu.
(An-Naghafu): Ulat.
(Farsa): Mati.
(Az-Zalaqatu): Cermin.
(Al-'Ishabah): Sekelompok orang.
(Ar-Rislu): Susu.
(Al-Liqhatu): Unta perah.
(Al-Fi'amu): Sekelompok orang.
(Al-fakhdzu min an-nasi): Sejumlah orang yang jumlahnya lebih sedikit dari kabilah.


Penjelasan hadits:


Sabda beliau Shallallahu 'alaihi wasallam, "Bukan Dajjal yang lebih membuatku mengkhawatirkan kalian."

An-Nawawi rahimahullaahu Ta'ala berkata, "Seperti itulah seluruh salinan yang ada di negeri kami, semuanya menyebut (Akhwafani), dan seperti itu pula yang dinukil Iyadh dari riwayat mayoritas para ahli hadits." Ia meneruskan, "Sebagian lain menyebut (Akhwafa) Kedua lafal ini benar, dan artinya sama, yaitu, 'Yang paling aku khawatirkan terhadap kalian'."

Sabda beliau, "Allah membangkitkan Ya'juj dan Ma'juj," Ya'juj dan Ma'juj adalah dua bangsa besar yang muncul kala Allah membuka dan menghancurkan benteng mereka.


2/1809.
Dari Rib'i bin Hirasy, ia berkata, "Aku pergi bersama Abu Mas'ud Al-Anshari untuk menemui Hudzaifah bin Yaman radhiyallahu 'anhu, Abu Mas'ud kemudian berkata kepadanya, 'Ceritakan kepadaku apa yang pernah kau dengar dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam terkait Dajjal.' Hudzaifah berkata, 'Sesungguhnya, Dajjal muncul membawa air dan api. Adapun yang dilihat orang-orang air, namun sebenarnya itu adalah api yang membakar dan apa yang dilihat orang-orang sebagai api, sebenarnya itu adalah air yang dingin dan tawar. Barangsiapa di antara kalian menjumpainya, hendaklah menjatuhkan diri pada sesuatu yang ia lihat seperti api, karena itu adalah air tawar dan baik.' Abu Mas'ud berkata, 'Aku juga sudah pernah mendengar hadits itu'."
[Muttafaqun 'alaih].
[Shahih: Al-Bukhari (7130) dan Muslim (2934)].


Penjelasan hadits:

An-Nawawi rahimahullaahu Ta'ala berkata, "Ulama mengatakan bahwa kejadian ini termasuk salah satu fitnah sebagai ujian dari Allah untuk para hamba-Nya, ujian membenarkan kebenaran dan menyalahkan kebatilan. Kemudian setelah itu Allah Ta'ala membeberkan aib Dajjal dan menampakkan kelemahannya."


3/1810.
Dari 'Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu 'anhu, ia berkata, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Dajjal muncul di tengah-tengah umatku dan menetap selama empat puluh -aku tidak tahu apakah empat puluh hari, empat puluh bulan, atau empat puluh tahun- Allah kemudian mengutus Isa putra Maryam 'Alaihissalam, ia mencarinya lalu membunuhnya. Setelah itu umat manusia menetap di bumi selama tujuh tahun tanpa ada permusuhan di antara dua orang pun. Setelah itu Allah 'Aza wa Jalla mengirim angin sejuk dari arah Syam. Tidaklah ada seorang pun di muka bumi ini yang di dalam hatinya terdapat kebaikan atau keimanan meski seberat biji sawi, melainkan nyawanya dicabut angin tersebut. Bahkan seandainya salah seorang di antara kalian masuk ke dalam gunung, angin pasti akan masuk ke dalam gunung lalu mencabut nyawanya. Kemudian yang tersisa hanya manusia-manusia jahat yang ringan seperti burung dalam melakukan kejahatan dan seperti hewan buas dalam berbuat semena-mena. Mereka tidak menganggap kebaikan sebagai kebaikan dan tidak mengingkari kemungkaran. Setan kemudian menghampiri mereka dengan merubah wujud lalu berkata, 'Maukah kalian memenuhi seruanku?' Mereka bertanya, 'Apa yang kau perintahkan kepada kami?' Setan kemudian memerintahkan mereka menyembah berhala-berhala. Dalam kondisi seperti ini, rezeki mereka mengalir deras, dan penghidupan mereka baik. Kemudian sangkakala ditiup. Siapapun yang mendengarnya pasti memiringkan dan mengangkat leher, dan orang pertama yang mendengarnya adalah seseorang yang tengah memperbaiki tempat air minum unta miliknya. Ia kemudian mati lalu orang-orang di sekitarnya mati. Setelah itu Allah mengirim  -atau beliau bersabda, Allah menurunkan- hujan seperti rintikan atau naungan, lalu jasad-jasad manusia bermunculan dari bumi. Sangkakala kemudian ditiup lagi, tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing). Setelah itu dikatakan, 'Wahai manusia! Kemarilah menuju Rabb kalian, dan tahanlah mereka (di tempat pemberhentian) karena sesungguhnya mereka akan ditanya.' Kemudian dikatakan, 'Keluarkan utusan neraka.' Ditanya, 'Dari berapa?' Dijawab, 'Sembilan ratus sembilan puluh sembilan dari setiap seribu.' Itulah hari yang menjadikan anak-anak beruban, dan itulah hari betis disingkap'."
[HR. Muslim].
[Shahih: Muslim (2940)].


Kosakata asing:

(Al-Litu): Sisi leher. Artinya, ia menundukkan satu sisi leher dan mengangkat sisi leher lainnya.

Penjelasan hadits:

Perkataan 'Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu 'anhu, "Aku tidak tahu apakah empat puluh hari, empat puluh bulan, ataukah empat puluh tahun." Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata, "Riwayat yang menyatakan empat puluh hari lebih didahulukan daripada keraguan ini."


4/1811.
Dari Anas radhiyallahu 'anhu, ia berkata, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Setiap negeri pasti dilalui Dajjal kecuali Mekah dan Madinah. Di setiap jalan-jalan perbukitannya ada malaikat-malaikat berbaris yang menjaga kedua kota itu. Dajjal kemudian singgah di tanah tandus, lalu Madinah berguncang sebanyak tiga kali. Allah mengeluarkan setiap orang kafir dan munafik dari Madinah'."
[HR. Muslim].
[Shahih: Muslim (2943)].


Penjelasan hadits:

Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata, "Hadits ini bisa dikorelasikan dengan hadits, 'Al-Masih Ad-Dajjal yang ditakuti tidak akan dapat memasuki kota Madinah.' Yaitu, ketakutan yang dinafikan dalam hadits ini adalah teror, agar tidak seorang pun di Madinah merasa takut karena tersiarnya berita kedatangan Dajjal di mana tak seorang pun mampu menghadapinya, sehingga orang yang menyandang sifat nifak atau fasik segera bergabung bersamanya. Saat itulah terlihat dengan jelas Madinah menepis rahasianya."


5/1812.
Dari (Anas) radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Dajjal diikuti tujuh puluh ribu orang Yahudi Asbahan (Asbahan atau Isfahan adalah sebuah kota di Iran, tepatnya 340 km sebelah selatan Teheran), mereka mengenakan jubah hijau."
[HR. Muslim].
[Shahih: Muslim (2944)].


Kosakata asing:

(Ath-Thayalisah) merupakan bentuk jamak dari (Thayilusan), yaitu baju yang bergambar, atau jubah kebesaran (berwarna hijau dan biasa dipakai ulama-ulama Persia).


6/1813.
Dari Ummu Syuraik radhiyallahu 'anha, ia mendengar Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sungguh, orang-orang pasti akan melarikan diri dari Dajjal ke gunung-gunung."
[HR. Muslim].
[Shahih: Muslim (2945)].


7/1814.
Dari Umran bin Hushain radhiyallahu 'anhu, ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Tidak ada permasalahan antara waktu penciptaan Adam hingga hari Kiamat yang lebih besar daripada Dajjal'."
[HR. Muslim].
[Shahih: Muslim (2946)].


Penjelasan hadits:

Alasannya adalah karena tidak ada yang selamat dari fitnah Dajjal selain beberapa gelintir orang.

Al-Hafizh berkata, "Dalam Al-Hulyah, Abu Nu'aim meriwayatkan dalam biografi Hassan bin Athiyah dengan sanad shahih sampai kepadanya, ia berkata, 'Tidak ada yang selamat dari fitnah Dajjal selain dua belas ribu lelaki dan tujuh ribu wanita.' Riwayat seperti ini tidak mungkin disampaikan berdasarkan penalaran saja. Mungkin hadits ini marfu' yang ia nyatakan mursal, atau mungkin bersumber dari Ahli Kitab."


8/1815.
Dari Abu Sa'id Al-Khudri radhiyallahu 'anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda, "Dajjal muncul, lalu salah seorang dari kaum Mukminin menuju ke arahnya. Ia dihadang para penjaga (penjaga-penjaga Dajjal) Mereka kemudian bertanya kepadanya, 'Kau mau kemana?' Ia menjawab, 'Aku akan menghampiri orang yang baru muncul itu.' Mereka bertanya, 'Apakah kau tidak beriman kepada tuhan kami?' Ia menjawab, 'Rabb kami tidaklah samar!' Mereka lalu berkata, 'Bunuhlah dia!' Mereka kemudian saling berkata satu sama lain, 'Bukankah tuhan kalian melarang membunuh siapa pun, kecuali dia yang membunuh?' Mereka kemudian membawa orang tersebut ke hadapan Dajjal. Ketika si Mukmin melihatnya, ia berkata, 'Wahai manusia! Dia ini Dajjal yang disebut-sebut Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.' Dajjal kemudian memerintahkan si Mukmin ini diikat, ia berkata, 'Tangkap dia dan lukailah dia!' Mereka memukuli punggung dan perutnya, Dajjal lalu berkata kepadanya, 'Apa kau tidak beriman kepadaku?' Ia menjawab, 'Engkau Al-Masih si pendusta!' Dajjal kemudian memerintahkan si Mukmin di gergaji tepat di tengah-tengah kepala hingga terbelah menjadi dua. Setelah itu Dajjal melintas di antara dua potongan tubuh si Mukmin tersebut, Dajjal berkata kepadanya, 'Berdirilah!' Si Mukmin itu kemudian berdiri, Dajjal lalu bertanya berkata kepadanya, 'Apakah kau beriman kepadaku?' Si Mukmin menjawab, 'Aku semakin mengetahui tentang dirimu.' Ia kemudian berkata, 'Wahai manusia! Tidak ada seorang pun setelahku yang akan dibunuh Dajjal.' Dajjal meraihnya untuk ia sembelih, lalu Allah menjadikan bagian tubuh si Mukmin itu dari leher hingga selangkangan menjadi tembaga, sehingga Dajjal tidak bisa menyembelihnya. Dajjal lalu meraih tangan dan kaki Mukmin tersebut lalu ia lemparkan. Orang-orang mengira Dajjal melemparkannya ke neraka, padahal ia dilemparkan ke surga."
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam kemudian bersabda, "Dia adalah manusia yang paling besar kesaksiannya di sisi Rabb seluruh alam."
[HR. Muslim. Al-Bukhari meriwayatkan sebagian secara makna].
[Shahih: Muslim (2938) dan dalam riwayat Al-Bukhari (7132)].


Kosakata asing:

(Al-Masalih): Para penjaga dan pengintai.

Penjelasan hadits:

Sabda beliau Shallallahu 'alaihi wasallam, "Dia adalah manusia yang paling besar kesaksiannya di sisi Rabb seluruh alam," yaitu karena ia mengatakan kebenaran di hadapan orang zalim, pendusta, dan semena-mena.

Perkataan An-Nawawi, "Al-Bukhari meriwayatkan sebagian hadits di atas secara makna." dan lafal riwayat Al-Bukhari adalah, "Dajjal datang dan diharamkan masuk jalan Madinah, lantas ia singgah di lokasi yang tak ada tetumbuhan dekat Madinah, kemudian ada seseorang yang mendatanginya. Ia adalah manusia terbaik atau di antara manusia terbaik, dia berkata, 'Saya bersaksi bahwa kamu adalah Dajjal yang Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam telah ceritakan kepada kami.' Kemudian Dajjal mengatakan, 'Apa pendapat kalian jika aku membunuh orang ini lantas aku menghidupkannya, apakah kalian masih ragu terhadap perkara ini?' Mereka menjawab, 'Tidak.' Maka Dajjal membunuh orang tersebut kemudian menghidupkannya. Namun, orang tersebut tiba-tiba mengatakan, 'Demi Allah, belum pernah aku lebih mengetahui tentang dirimu melebihi saat ini.'
Dajjal bermaksud membunuhnya, tapi ia tidak mampu menguasainya."


9/1816.
Dari Mughirah bin Syu'bah radhiyallahu 'anhu, ia berkata, "Tak seorang pun lebih banyak bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam tentang Dajjal melebihiku. Beliau pernah bersabda kepadaku, 'Dia tidak akan membahayakanmu.' Aku berkata, 'Orang-orang mengatakan bahwa Dajjal membawa gunung roti dan sungai yang mengalir.' Beliau bersabda, 'Itu semua bagi Allah lebih ringan'."
[Muttafaqun 'alaih].
[Shahih: Al-Bukhari (7122); dan Muslim (2939)].


Penjelasan hadits:

Iyadh menjelaskan, "Maksudnya, apa yang diciptakan Dajjal dengan tangannya untuk menyesatkan orang-orang Mukmin dan membubuhkan keraguan di hati orang-orang yang beriman, ini sangatlah ringan bagi Allah 'Aza wa Jalla. Bahkan, dengan apa yang ditunjukkan oleh Dajjal, orang-orang Mukmin semakin bertambah imannya kepada Allah 'Aza wa Jalla, dan orang-orang yang hatinya sakit semakin ragu."


10/1817.
Dari Anas radhiyallahu 'anhu, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Setiap nabi pasti mengingatkan umatnya dari si buta sebelah lagi pendusta. Ketahuilah, dia (Dajjal) buta sebelah mata, dan Rabb kalian 'Aza wa Jalla tidak buta sebelah mata.
Di antara kedua matanya tertulis, KA-FA-RA'."
[Muttafaqun 'alaih].
[Shahih: Al-Bukhari (7131); dan Muslim (2933)].


Penjelasan hadits:

Sabda beliau, "Setiap nabi pasti mengingatkan umatnya dari si buta sebelah lagi pendusta." Karena mereka tahu kemunculan dan dahsyatnya fitnah Dajjal. Dan setiap nabi mengira umatnya akan menjumpai Dajjal. Untuk itu, mereka mengingatkan umat masing-masing dari Dajjal.

Sabda beliau, "Tertulis di antara kedua matanya, KA-FA-RA'." Ini lafal riwayat Muslim. Sedangkan lafal riwayat Al-Bukhari menyebutkan, "Sesungguhnya, di antara kedua matanya tertulis, KAFIR."

Riwayat lain menyebutkan, "Setiap orang beriman bisa membacanya, baik ia bisa baca-tulis maupun tidak."


11/1818.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Maukah kalian aku beritahukan sesuatu tentang Dajjal yang tidak pernah disampaikan seorang nabi pun kepada kaumnya? Dia itu buta sebelah mata. Ia datang membawa sesuatu seperti surga dan neraka. Yang ia katakan surga, sebenarnya itu neraka'."
[Muttafaqun 'alaih].
[Shahih: Al-Bukhari (3338); dan Muslim (2936)].


Penjelasan hadits:

Sabda beliau, "Yang ia katakan surga, sebenarnya itu neraka," yaitu kebalikannya. Beliau cukup menyebutkan bagian ini saja, karena sudah menunjukkan kebalikannya.


12/1819.
Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan tentang Dajjal di hadapan orang-orang, beliau bersabda, "Sesungguhnya, Allah tidak buta sebelah mata. Ketahuilah, sesungguhnya Al-Masih Dajjal mata sebelah kanannya buta, matanya seperti buah anggur yang menonjol."
[Muttafaqun 'alaih].
[Shahih: Al-Bukhari (3439); dan Muslim (169)].


Kosakata asing:

(Thafiyah): Menonjol. Sebagian perawi menyebutkan (Tha'fiyah) yang artinya hilang chayanya.

Penjelasan hadits:

Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata, "Penulisan yang benar dari keseluruhan hadits yang ada adalah tidak ada hamzahnya (Thafiyah)."


13/1820.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Kiamat tidak akan terjadi hingga kaum muslimin memerangi Yahudi. Sampai-sampai seorang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon, lalu batu dan pohon berkata, 'Hai muslim, ini si Yahudi di belakangku. Kemarilah lalu bunuhlah dia!' Kecuali pohon Gharqad, karena ia adalah pohon Yahudi."
[Muttafaqun 'alaih].
[Shahih: Al-Bukhari (2926) dan Muslim (2922)].


Penjelasan hadits:

An-Nawawi menjelaskan, "Gharqad adalah sejenis pohon berduri, terkenal di negeri Baitul Maqdis. Di sanalah Dajjal dan orang-orang Yahudi dibunuh."

Ad-Dainuri berkata, "Ketika tanaman berduri tumbuh besar, maka menjadi Gharqad."


14/1821.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Demi Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, dunia ini tidak akan lenyap hingga seseorang melintasi kuburan lalu berguling-guling di atasnya dan berkata, "Andai saja aku sebagai penghuni makam ini".'Ia melakukan itu bukan karena agama, tapi karena tertimpa musibah dunia'."
[Muttafaqun 'alaih].
[Shahih: Al-Bukhari (7115) dan Muslim (2922)].


Penjelasan hadits:

Sabda beliau, "Berguling-guling di atasnya (kuburan)," yaitu berbolak-balik di atas kuburan karena kesulitan-kesulitan dunia yang menimpanya. Sebab, orang yang sudah mati telah terlepas dari segala keletihan dan beban berat dunia.


15/1822.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Kiamat tidak akan terjadi hingga Furat menyingkap gunung emas yang diperebutkan, hingga sembilan puluh sembilan dari setiap seratus orang terbunuh, lalu setiap orang di antara mereka berkata, "Mudah-mudahan aku yang selamat" '."

Riwayat lain menyebutkan, "Sudah hampir dekat masanya Furat menyingkap simpanan emas. Barang siapa menghadirinya, jangan mengambil sedikit pun darinya."
[Muttafaqun 'alaih].
[Shahih: Al-Bukhari (7119) dan Muslim (2894)].


Penjelasan hadits:

Sabda beliau, "Barang siapa menghadirinya, jangan mengambil sedikit pun darinya."

Pensyarah menjelaskan, "Rasulullah melarang hal itu karena tidak seorang pun sampai ke simpanan emas itu melainkan setelah melalui perkelahian. Ia tidak akan sampai ke sana sebelum membunuh sejumlah orang, dan tidak menutup kemungkinan dia yang terbunuh. Jika ia tidak pergi ke sana dan tidak menerjang larangan, maka ia telah menyelamatkan dirinya sendiri dan orang lain juga selamat dari kejahatannya."


16/1823.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Suatu saat nanti penduduk akan meninggalkan Madinah dalam keadaan baik sebagaimana keadaannya semula. Tidak ada lagi yang mendatanginya kecuali binatang-binatang buas dan burung-burung. Orang terakhir yang akan meninggal adalah dua orang penggembala dari suku Muzaynah yang keduanya mendatangi Madinah untuk menghalau kambing, lalu keduanya mendapati Madinah dipenuhi binatang-binatang liar, hingga keduanya sampai di Tsaniyatul Wada' keduanya jatuh tersungkur karena pingsan'."
[Muttafaqun 'alaih].
[Shahih: Al-Bukhari (1874) dan Muslim (1389)].

Penjelasan hadits:

Sabda beliau, "Suatu saat nanti penduduk akan meninggalkan Madinah dalam keadaan baik sebagaimana keadaannya semula. Tidak ada lagi yang mendatanginya kecuali binatang-binatang buas dan burung-burung. "
Maksudnya, diakhir zaman

Al-Qadhi berkata, "Ini sudah pernah terjadi pada masa-masa pertama. Madinah pernah ditinggalkan dalam kondisi terbaik dari sebelum-sebelumnya ketika pos-pos penting Madinah dipindahkan ke Syam dan Irak. "


Wa Allahu Ta'ala a'lam.
Wassalamu'alaykum wa rahmatullah wa barakatuh.


Insya Allah Ta’ala bersambung pada bagian berikutnya.

Sumber:

Kitab 'RIYADHUSH SHALIHIN' - Imam An-Nawawi Rahimahullaahu Ta'ala.
Syarah: Syaikh Faishal Alu Mubarak.
Takrij: Syaikh Nasiruddin Al-Albani.
Alih bahasa: Tim Penterjemah UMMUL QURA.
Penerbit: Ummul Qura - Jkt.