Bismillaahir rahmaanir rahiim
Assalamu'alaykum wa rahmatullaah wa barakaatuh.
"Innal hamdalillaah
nahmaduhu wanasta'iinuhu wanastaghfiruhu wana'uzdubillaahi minsyururi anfusinaa
waminsayyi aati 'amaalinaa mayyahdihillaahu falaa mudhillalah wamayyudlil falaa
hadiyalah."
"Asyhadu alaa ilaha
illallaah wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu warasuuluh laa nabiy ya
ba'da."
"Segala puji hanya milik
Allah 'Aza wa Jalla, kita memuji-Nya, kita memohon pertolongan kepada-Nya, kita
memohon ampun kepada-Nya, dan kita berlindung kepada-Nya dari
kejelekan-kejelekan diri kita dan kejelekan amal perbuatan kita. Barangsiapa
yang diberi hidayah oleh Allah 'Aza wa Jalla maka tidak ada seorangpun yang
dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkan oleh Allah 'Aza wa Jalla
maka tidak seorangpun yang dapat memberi hidayah kepadanya."
"Aku bersaksi bahwa tidak
ada yang patut disembah dengan haq (benar) kecuali Allah 'Aza wa Jalla saja,
dan tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad Shallallahu
'alaihi wasallam adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya. Dan tidak ada Nabi
setelahnya"
Qola Allaahu Ta'ala fii Kitabul Karim: "Yaa
ayyuhal ladziina aamanu taqullaaha haqqo tuqootih walaa tamuutunna illaa wa
antum muslimun."
Allah Ta'ala berfirman: "Wahai orang-orang yang beriman,
bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa kepada-Nya, dan
janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan beragama Islam."
(QS. Ali Imran: 102).
Wa qola Allaahu Ta'ala: "Yaa ayyuhan naasuttaquu
robbakumul ladzii kholaqokum min nafsi wa hidah wa kholaqo minhaa dzaujaha wa
batstsa minhuma rijaalan katsiiran wanisaa a wattaqullaah alladzii tasaa
aluunabihi wal arhaama innallaaha kaana 'alaikum roqiibaa."
Dan AllahTa'ala berfirman: "Hai sekalian manusia,
bertaqwalah kepada Robb kalian yang telah menciptakan kalian dari diri yang
satu, daripadanya Allah menciptakan istrinya dan daripada keduanya Allah
memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah
kepada Allah yang dengan (mempergunakan nama-Nya) kamu saling meminta satu sama
lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga
dan mengawasi kalian."
(QS. An Nisaa: 1).
Wa qola Allaahu Ta'ala: "Yaa ayyuhal ladziina
aamanut taqullaah waquuluu qaulan sadiida yushlih lakum a'maalakum wa yaghfir
lakum dzunuubakum wamayyuti 'illaah wa rasullahuu waqod faaza fauzan
'adzhiima."
Dan Allah Ta'ala berfirman: "Hai orang-orang yang
beriman, bertaqwalah kalian kepada Allah dan katakanlah dengan perkataan yang
benar, niscaya Allah akan memperbaiki bagi kalian amal-amal kalian dan
mengampuni bagi kalian dosa-dosa kalian. Dan barangsiapa mentaati Allah dan
Rasul-Nya maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar."
(QS. Al Ahzab: 70-71).
Amma ba'du,
"Fa inna ashdaqol hadiitsi kitaabullaah wa khairal hadi hadi muhammadin
shallallaahu 'alaihi wasallam wasyarril umuuri muhdatsaa tuhaa wakulla muhdatsa
tin bid'ah wakulla bid'atin dholaalah wakulla dholaalatin fiinnar."
Amma ba'du: "Sesungguhnya
sebenar-benar perkataan adalah Kitabullah, dan sebaik-baik petunjuk adalah
petunjuk Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam, dan sejelek-jelek perkara
adalah yang diada-adakan, dan setiap yang diada-adakan adalah bid'ah, dan
setiap bid'ah adalah sesat, dan setiap kesesatan ada di neraka."
"Pembahasan Ringkas KITAB RIYADHUSH SHALIHIN"
370. Bab Mantsurat dan Mulah. (Bagian I)
1/1808.
Dari Nawwas bin Sam'an radhiyallahu 'anhu, ia berkata, "Pada suatu pagi, Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wasallam menyebut Dajjal, beliau melirihkan suara dan
mengeraskannya hingga kami mengiranya berada di rerimbunan pohon kurma. Kami
pergi meninggalkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam lalu kami kembali
lagi, beliau mengetahui apa yang kami kerjakan, lalu beliau bertanya, 'Kenapa kalian?'
Kami menjawab, 'Wahai Rasulullah, engkau menyebut Dajjal pada suatu
pagi, engkau melirihkan dan mengeraskan suara hingga kami mengiranya ada di
rerimbunan pohon kurma.'
Beliau bersabda, 'Selain Dajjal
yang lebih aku khawatirkan pada kalian, bila ia muncul dan aku berada
ditengah-tengah kalian, aku akan mengalahkannya, bukan kalian. Dan bila ia
muncul dan aku sudah tidak ada ditengah-tengah kalian, maka setiap orang adalah
pembela dirinya sendiri dan Allah adalah penggantiku atas setiap muslim. Ia
adalah pemuda ikal, matanya menonjol, mirip Abdul Uzza bi Qathan. Siapapun di
antara kalian yang melihatnya, hendaklah membaca permulaan surat Al-Kahfi. Ia
muncul di antara Syam dan Irak, lalu banyak membuat kerusakan di kanan dan di
kiri. Wahai hamba-hamba Allah, teguhlah kalian.'
Kami bertanya, 'Berapa lama ia tinggal di bumi?'
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Empat puluh hari, satu hari seperti setahun, satu hari seperti
sebulan, satu hari seperti satu pekan, dan hari-hari lainnya seperti hari-hari
kalian.'
Kami bertanya, 'Wahai Rasulullah, bagaimana tentang satu hari yang
seperti satu tahun, cukupkah bagi kami shalat sehari?'
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Tidak, tapi perkirakanlah ukurannya.'
Kami bertanya, 'Wahai Rasulullah, bagaimana kecepatannya di bumi?'
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Seperti hujan yang diiringi angin. Ia mendatangi kaum dan menyeru
mereka, mereka menerimanya, ia memerintahkan langit agar menurunkan hujan,
langit lalu menurunkan hujan, ia memerintahkan bumi agar mengeluarkan
tumbuh-tumbuhan, bumi lalu mengeluarkan tumbuh-tumbuhan. Setelah itu
hewan-hewan ternak mereka pulang pada sore hari dengan punuk yang tinggi,
kantong susu yang berisi, dan lambung yang lebar.
Setelah itu ia mendatangi suatu
kaum, ia menyeru mereka lalu mereka membantah kata-katanya. Ia lantas
meninggalkan mereka. Pada pagi harinya, mereka tidak lagi memiliki harta apa
pun. Ia melintas di sebuah tanah kosong lalu berkata padanya, 'Keluarkan harta
simpananmu!' Simpanan-simpanan bumi tempat tersebut mengikutinya laksana
kawanan lebah jantan. Setelah itu ia memanggil seorang pemuda, lalu ia tebas
dengan pedang hingga menjadi dua potongan tepat di tengah-tengahnya laksana
anak panah mengenai sasaran. Setelah itu ia panggil potongan pemuda itu, pemuda
itu datang menghampiri dengan muka berseri dan tertawa.
Di saat seperti itu, tiba-tiba
Allah Ta'ala mengutus Al-Masih putra Maryam, ia turun di Menara Putih sebelah
timur Damaskus dengan mengenakan dua baju yang dicelup za'faran sambil
meletakkan kedua tangannya di atas sayap dua malaikat. Bila ia menundukkan
kepala, air menetes dari rambutnya. Dan bila ia mengangkat kepala,
butiran-butiran kecil seperti mutiara berderai dari rambutnya. Tidaklah orang
kafir mencium bau dirinya kecuali mati, dan bau nafasnya sejauh pandangan
matanya.
Isa mencari Dajjal hingga
menemuinya di pintu Ludd lalu membunuhnya. Setelah itu Isa putra Maryam
mendatangi suatu kaum yang dijaga oleh Allah dari Dajjal. Ia mengusap
wajah-wajah mereka dan menceritakan tingkatan-tingkatan mereka disurga. Saat
mereka seperti itu, Allah mewahyukan padanya, 'Sesungguhnya, Aku telah
mengeluarkan hamba-hamba-Ku, tidak ada yang bisa memerangi mereka, karena itu
giringlah hamba-hamba-Ku ke bukit Thur.'
Allah kemudian membangkitkan
Ya'juj dan Ma'juj. Mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi.
Rombongan terdepan melintasi danau Thabariyah [Danau Thabariyah, juga
disebut Laut Galilea, atau Danau Tiberias, yaitu sebuah danau air tawar
terbesar di Israel. Diameternya mencapai 53 Km, panjang 21 Km, dan lebar 13 Km]
lalu
mereka meminum seluruh airnya, lalu rombongan paling belakang melintas dan
berkata, 'Dulu di sini pernah ada airnya.'
Nabi Allah Isa 'Alaihissalam dan
para sahabatnya terkepung (di bukit Thur), hingga kepala kerbau milik salah
seorang di antara mereka lebih baik dari seratus dinar milik salah seorang di
antara kalian saat ini. Nabi Allah Isa 'Alaihissalam dan para sahabatnya
kemudian memohon kepada Allah Ta'ala agar membinasakan mereka.
Allah kemudian mengirim ulat-ulat
di leher mereka, hingga mereka semua binasa laksana kematian satu jiwa. Setelah
itu Nabi Allah Isa 'Alaihissalam dan para sahabatnya turun ke dataran rendah
(dari bukit Thur), setiap satu jengkal tanah yang mereka dapati, selalu penuh
dengan lemak dan bau busuk bangkai Ya'juj-Ma'juj. Nabi Allah Isa 'Alaihissalam
dan para sahabatnya kemudian memohon kepada Allah Ta'ala agar melenyapkan
bangkai mereka. Allah kemudian mengirim kawanan burung dengan leher sebesar
leher unta, lalu burung-burung ini membuang bangkai-bangkai Ya'juj-Ma'juj
seperti yang Allah kehendaki.
Kemudian Allah mengirim hujan,
mengenai seluruh rumah dari tanah liat (rumah-rumah perkotaan) dan rumah dari
bulu-bulu hewan (rumah-rumah pedalaman). Hujan itu membasahi bumi hingga
meninggalkan genangan di mana-mana. Kemudian dikatakan kepada bumi, 'Tumbuhkan
tanamanmu dan kembalikan berkahmu!' Saat itu, sekelompok orang memakan delima
lalu mereka bernaung dengan kulit-kulitnya, seekor unta perah mencukupi satu
kabilah, dan seekor kambing perah mencukupi beberapa orang.
Saat mereka berada dalam kondisi
seperti itu, tiba-tiba Allah mengirim angin sepoi lalu masuk melalui ketiak
mereka, kemudian mencabut nyawa setiap mukmin dan muslim. Dan yang tersisa
adalah manusia-manusia buruk, mereka melakukan hubungan badan secara
terang-terangan seperti keledai kawin. Maka atas mereka itulah kiamat terjadi'."
[HR. Muslim].
[Shahih: Muslim (2937); Tirmidzi (2240); Ibnu Majah (4075)].
Kosakata asing dalam hadits ini:
(Khollatan baynasy syami wal 'iraq) : Sebuah jalan di antara Syam
dan Irak.
('Atsa) : Kerusakan yang parah.
(Adz Dzura) : Bentuk jamak dari dzirwah, artinya puncak atau punuk.
(Al-Ya'asib) : Lebah-lebah jantan.
(Jizlatain) : Dua potongan.
(Al-Gharadhu) : Sasaran anak panah, maksudnya Dajjal membidik si
pemuda tersebut laksana anak panah tepat mengenai sasaran.
(Al-Mahrudah): Baju yang dicelup.
(La yadani): Tiada mampu.
(An-Naghafu): Ulat.
(Farsa): Mati.
(Az-Zalaqatu): Cermin.
(Al-'Ishabah): Sekelompok orang.
(Ar-Rislu): Susu.
(Al-Liqhatu): Unta perah.
(Al-Fi'amu): Sekelompok orang.
(Al-fakhdzu min an-nasi): Sejumlah orang yang jumlahnya lebih
sedikit dari kabilah.
Penjelasan hadits:
Sabda beliau Shallallahu 'alaihi wasallam, "Bukan
Dajjal yang lebih membuatku mengkhawatirkan kalian."
An-Nawawi rahimahullaahu Ta'ala berkata, "Seperti itulah seluruh salinan yang
ada di negeri kami, semuanya menyebut (Akhwafani), dan seperti itu pula yang
dinukil Iyadh dari riwayat mayoritas para ahli hadits." Ia meneruskan,
"Sebagian lain menyebut (Akhwafa) Kedua lafal ini benar, dan artinya sama,
yaitu, 'Yang paling aku khawatirkan terhadap kalian'."
Sabda beliau, "Allah
membangkitkan Ya'juj dan Ma'juj," Ya'juj dan Ma'juj adalah dua
bangsa besar yang muncul kala Allah membuka dan menghancurkan benteng mereka.
2/1809.
Dari Rib'i bin Hirasy, ia
berkata, "Aku pergi bersama Abu
Mas'ud Al-Anshari untuk menemui Hudzaifah bin Yaman radhiyallahu 'anhu, Abu
Mas'ud kemudian berkata kepadanya, 'Ceritakan kepadaku apa yang pernah kau
dengar dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam terkait Dajjal.' Hudzaifah
berkata, 'Sesungguhnya, Dajjal muncul membawa air dan api. Adapun yang dilihat
orang-orang air, namun sebenarnya itu adalah api yang membakar dan apa yang
dilihat orang-orang sebagai api, sebenarnya itu adalah air yang dingin dan
tawar. Barangsiapa di antara kalian menjumpainya, hendaklah menjatuhkan diri
pada sesuatu yang ia lihat seperti api, karena itu adalah air tawar dan baik.'
Abu Mas'ud berkata, 'Aku juga sudah pernah mendengar hadits itu'."
[Muttafaqun 'alaih].
[Shahih: Al-Bukhari (7130) dan Muslim (2934)].
Penjelasan hadits:
An-Nawawi rahimahullaahu Ta'ala berkata, "Ulama mengatakan bahwa kejadian ini
termasuk salah satu fitnah sebagai ujian dari Allah untuk para hamba-Nya, ujian
membenarkan kebenaran dan menyalahkan kebatilan. Kemudian setelah itu Allah
Ta'ala membeberkan aib Dajjal dan menampakkan kelemahannya."
3/1810.
Dari 'Abdullah bin Amr bin
Ash radhiyallahu 'anhu, ia berkata, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda, 'Dajjal muncul di tengah-tengah
umatku dan menetap selama empat puluh -aku tidak tahu apakah empat puluh
hari, empat puluh bulan, atau empat puluh tahun- Allah kemudian mengutus Isa putra Maryam 'Alaihissalam, ia mencarinya
lalu membunuhnya. Setelah itu umat manusia menetap di bumi selama tujuh tahun
tanpa ada permusuhan di antara dua orang pun. Setelah itu Allah 'Aza wa Jalla
mengirim angin sejuk dari arah Syam. Tidaklah ada seorang pun di muka bumi ini
yang di dalam hatinya terdapat kebaikan atau keimanan meski seberat biji sawi,
melainkan nyawanya dicabut angin tersebut. Bahkan seandainya salah seorang di
antara kalian masuk ke dalam gunung, angin pasti akan masuk ke dalam gunung
lalu mencabut nyawanya. Kemudian yang tersisa hanya manusia-manusia jahat yang
ringan seperti burung dalam melakukan kejahatan dan seperti hewan buas dalam
berbuat semena-mena. Mereka tidak menganggap kebaikan sebagai kebaikan dan
tidak mengingkari kemungkaran. Setan kemudian menghampiri mereka dengan merubah
wujud lalu berkata, 'Maukah kalian memenuhi seruanku?' Mereka bertanya, 'Apa
yang kau perintahkan kepada kami?' Setan kemudian memerintahkan mereka
menyembah berhala-berhala. Dalam kondisi seperti ini, rezeki mereka mengalir
deras, dan penghidupan mereka baik. Kemudian sangkakala ditiup. Siapapun yang
mendengarnya pasti memiringkan dan mengangkat leher, dan orang pertama yang
mendengarnya adalah seseorang yang tengah memperbaiki tempat air minum unta
miliknya. Ia kemudian mati lalu orang-orang di sekitarnya mati. Setelah itu
Allah mengirim -atau beliau
bersabda, Allah menurunkan- hujan
seperti rintikan atau naungan, lalu jasad-jasad manusia bermunculan dari bumi.
Sangkakala kemudian ditiup lagi, tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya
masing-masing). Setelah itu dikatakan, 'Wahai manusia! Kemarilah menuju Rabb
kalian, dan tahanlah mereka (di tempat pemberhentian) karena sesungguhnya
mereka akan ditanya.' Kemudian dikatakan, 'Keluarkan utusan neraka.' Ditanya,
'Dari berapa?' Dijawab, 'Sembilan ratus sembilan puluh sembilan dari setiap
seribu.' Itulah hari yang menjadikan anak-anak beruban, dan itulah hari betis
disingkap'."
[HR. Muslim].
[Shahih: Muslim (2940)].
Kosakata asing:
(Al-Litu): Sisi leher. Artinya, ia menundukkan satu sisi leher dan
mengangkat sisi leher lainnya.
Penjelasan hadits:
Perkataan 'Abdullah bin Amr
bin Ash radhiyallahu 'anhu, "Aku tidak tahu apakah empat puluh
hari, empat puluh bulan, ataukah empat puluh tahun." Al-Hafizh Ibnu
Hajar berkata, "Riwayat yang
menyatakan empat puluh hari lebih didahulukan daripada keraguan ini."
4/1811.
Dari Anas radhiyallahu 'anhu, ia berkata, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda, 'Setiap negeri pasti
dilalui Dajjal kecuali Mekah dan Madinah. Di setiap jalan-jalan perbukitannya
ada malaikat-malaikat berbaris yang menjaga kedua kota itu. Dajjal kemudian
singgah di tanah tandus, lalu Madinah berguncang sebanyak tiga kali. Allah
mengeluarkan setiap orang kafir dan munafik dari Madinah'."
[HR. Muslim].
[Shahih: Muslim (2943)].
Penjelasan hadits:
Al-Hafizh Ibnu Hajar
berkata, "Hadits ini bisa
dikorelasikan dengan hadits, 'Al-Masih Ad-Dajjal yang ditakuti tidak akan dapat
memasuki kota Madinah.' Yaitu, ketakutan yang dinafikan dalam hadits ini adalah
teror, agar tidak seorang pun di Madinah merasa takut karena tersiarnya berita
kedatangan Dajjal di mana tak seorang pun mampu menghadapinya, sehingga orang
yang menyandang sifat nifak atau fasik segera bergabung bersamanya. Saat itulah
terlihat dengan jelas Madinah menepis rahasianya."
5/1812.
Dari (Anas) radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Dajjal
diikuti tujuh puluh ribu orang Yahudi Asbahan (Asbahan atau Isfahan adalah
sebuah kota di Iran, tepatnya 340 km sebelah selatan Teheran), mereka
mengenakan jubah hijau."
[HR. Muslim].
[Shahih: Muslim (2944)].
Kosakata asing:
(Ath-Thayalisah) merupakan bentuk jamak dari (Thayilusan), yaitu baju yang bergambar, atau jubah kebesaran
(berwarna hijau dan biasa dipakai ulama-ulama Persia).
6/1813.
Dari Ummu Syuraik radhiyallahu 'anha, ia mendengar Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sungguh,
orang-orang pasti akan melarikan diri dari Dajjal ke gunung-gunung."
[HR. Muslim].
[Shahih: Muslim (2945)].
7/1814.
Dari Umran bin Hushain radhiyallahu 'anhu, ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah Shallallahu
'alaihi wasallam bersabda, 'Tidak ada
permasalahan antara waktu penciptaan Adam hingga hari Kiamat yang lebih besar
daripada Dajjal'."
[HR. Muslim].
[Shahih: Muslim (2946)].
Penjelasan hadits:
Alasannya adalah karena
tidak ada yang selamat dari fitnah Dajjal selain beberapa gelintir orang.
Al-Hafizh berkata, "Dalam Al-Hulyah, Abu Nu'aim
meriwayatkan dalam biografi Hassan bin Athiyah dengan sanad shahih sampai
kepadanya, ia berkata, 'Tidak ada yang selamat dari fitnah Dajjal selain dua
belas ribu lelaki dan tujuh ribu wanita.' Riwayat seperti ini tidak mungkin
disampaikan berdasarkan penalaran saja. Mungkin hadits ini marfu' yang ia
nyatakan mursal, atau mungkin bersumber dari Ahli Kitab."
8/1815.
Dari Abu Sa'id Al-Khudri radhiyallahu 'anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda, "Dajjal muncul, lalu salah seorang dari kaum Mukminin menuju ke
arahnya. Ia dihadang para penjaga (penjaga-penjaga Dajjal) Mereka kemudian
bertanya kepadanya, 'Kau mau kemana?' Ia menjawab, 'Aku akan menghampiri orang
yang baru muncul itu.' Mereka bertanya, 'Apakah kau tidak beriman kepada tuhan
kami?' Ia menjawab, 'Rabb kami tidaklah samar!' Mereka lalu berkata, 'Bunuhlah
dia!' Mereka kemudian saling berkata satu sama lain, 'Bukankah tuhan kalian
melarang membunuh siapa pun, kecuali dia yang membunuh?' Mereka kemudian
membawa orang tersebut ke hadapan Dajjal. Ketika si Mukmin melihatnya, ia
berkata, 'Wahai manusia! Dia ini Dajjal yang disebut-sebut Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wasallam.' Dajjal kemudian memerintahkan si Mukmin ini
diikat, ia berkata, 'Tangkap dia dan lukailah dia!' Mereka memukuli punggung
dan perutnya, Dajjal lalu berkata kepadanya, 'Apa kau tidak beriman kepadaku?'
Ia menjawab, 'Engkau Al-Masih si pendusta!' Dajjal kemudian memerintahkan si Mukmin
di gergaji tepat di tengah-tengah kepala hingga terbelah menjadi dua. Setelah
itu Dajjal melintas di antara dua potongan tubuh si Mukmin tersebut, Dajjal
berkata kepadanya, 'Berdirilah!' Si Mukmin itu kemudian berdiri, Dajjal lalu
bertanya berkata kepadanya, 'Apakah kau beriman kepadaku?' Si Mukmin menjawab,
'Aku semakin mengetahui tentang dirimu.' Ia kemudian berkata, 'Wahai manusia!
Tidak ada seorang pun setelahku yang akan dibunuh Dajjal.' Dajjal meraihnya
untuk ia sembelih, lalu Allah menjadikan bagian tubuh si Mukmin itu dari leher
hingga selangkangan menjadi tembaga, sehingga Dajjal tidak bisa menyembelihnya.
Dajjal lalu meraih tangan dan kaki Mukmin tersebut lalu ia lemparkan.
Orang-orang mengira Dajjal melemparkannya ke neraka, padahal ia dilemparkan ke
surga."
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam kemudian bersabda, "Dia adalah manusia yang paling
besar kesaksiannya di sisi Rabb seluruh alam."
[HR. Muslim. Al-Bukhari meriwayatkan sebagian secara makna].
[Shahih: Muslim (2938) dan dalam riwayat Al-Bukhari (7132)].
Kosakata asing:
(Al-Masalih): Para penjaga dan pengintai.
Penjelasan hadits:
Sabda beliau Shallallahu 'alaihi wasallam, "Dia
adalah manusia yang paling besar kesaksiannya di sisi Rabb seluruh alam,"
yaitu karena ia mengatakan kebenaran di hadapan orang zalim, pendusta, dan
semena-mena.
Perkataan An-Nawawi, "Al-Bukhari meriwayatkan sebagian
hadits di atas secara makna." dan lafal riwayat Al-Bukhari adalah, "Dajjal datang dan diharamkan masuk
jalan Madinah, lantas ia singgah di lokasi yang tak ada tetumbuhan dekat
Madinah, kemudian ada seseorang yang mendatanginya. Ia adalah manusia terbaik
atau di antara manusia terbaik, dia berkata, 'Saya bersaksi bahwa kamu adalah
Dajjal yang Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam telah ceritakan kepada
kami.' Kemudian Dajjal mengatakan, 'Apa pendapat kalian jika aku membunuh orang
ini lantas aku menghidupkannya, apakah kalian masih ragu terhadap perkara ini?'
Mereka menjawab, 'Tidak.' Maka Dajjal membunuh orang tersebut kemudian
menghidupkannya. Namun, orang tersebut tiba-tiba mengatakan, 'Demi Allah, belum
pernah aku lebih mengetahui tentang dirimu melebihi saat ini.'
Dajjal bermaksud membunuhnya, tapi ia tidak mampu menguasainya."
9/1816.
Dari Mughirah bin Syu'bah radhiyallahu 'anhu, ia berkata, "Tak seorang pun lebih banyak bertanya
kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam tentang Dajjal melebihiku.
Beliau pernah bersabda kepadaku, 'Dia
tidak akan membahayakanmu.' Aku berkata, 'Orang-orang mengatakan bahwa
Dajjal membawa gunung roti dan sungai yang mengalir.' Beliau bersabda, 'Itu semua bagi Allah lebih ringan'."
[Muttafaqun 'alaih].
[Shahih: Al-Bukhari (7122); dan Muslim (2939)].
Penjelasan hadits:
Iyadh menjelaskan, "Maksudnya, apa yang diciptakan Dajjal
dengan tangannya untuk menyesatkan orang-orang Mukmin dan membubuhkan keraguan
di hati orang-orang yang beriman, ini sangatlah ringan bagi Allah 'Aza wa
Jalla. Bahkan, dengan apa yang ditunjukkan oleh Dajjal, orang-orang Mukmin
semakin bertambah imannya kepada Allah 'Aza wa Jalla, dan orang-orang yang
hatinya sakit semakin ragu."
10/1817.
Dari Anas radhiyallahu 'anhu, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Setiap nabi pasti mengingatkan umatnya
dari si buta sebelah lagi pendusta. Ketahuilah, dia (Dajjal) buta sebelah mata,
dan Rabb kalian 'Aza wa Jalla tidak buta sebelah mata.
Di antara kedua matanya tertulis,
KA-FA-RA'."
[Muttafaqun 'alaih].
[Shahih: Al-Bukhari (7131); dan Muslim (2933)].
Penjelasan hadits:
Sabda beliau, "Setiap
nabi pasti mengingatkan umatnya dari si buta sebelah lagi pendusta."
Karena mereka tahu kemunculan dan dahsyatnya fitnah Dajjal. Dan setiap nabi
mengira umatnya akan menjumpai Dajjal. Untuk itu, mereka mengingatkan umat
masing-masing dari Dajjal.
Sabda beliau, "Tertulis
di antara kedua matanya, KA-FA-RA'." Ini lafal riwayat Muslim.
Sedangkan lafal riwayat Al-Bukhari menyebutkan, "Sesungguhnya, di antara
kedua matanya tertulis, KAFIR."
Riwayat lain menyebutkan, "Setiap
orang beriman bisa membacanya, baik ia bisa baca-tulis maupun tidak."
11/1818.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda, 'Maukah kalian aku
beritahukan sesuatu tentang Dajjal yang tidak pernah disampaikan seorang nabi
pun kepada kaumnya? Dia itu buta sebelah mata. Ia datang membawa sesuatu
seperti surga dan neraka. Yang ia katakan surga, sebenarnya itu neraka'."
[Muttafaqun 'alaih].
[Shahih: Al-Bukhari (3338); dan Muslim (2936)].
Penjelasan hadits:
Sabda beliau, "Yang
ia katakan surga, sebenarnya itu neraka," yaitu kebalikannya.
Beliau cukup menyebutkan bagian ini saja, karena sudah menunjukkan
kebalikannya.
12/1819.
Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan
tentang Dajjal di hadapan orang-orang, beliau bersabda, "Sesungguhnya, Allah tidak
buta sebelah mata. Ketahuilah, sesungguhnya Al-Masih Dajjal mata sebelah
kanannya buta, matanya seperti buah anggur yang menonjol."
[Muttafaqun 'alaih].
[Shahih: Al-Bukhari (3439); dan Muslim (169)].
Kosakata asing:
(Thafiyah): Menonjol. Sebagian perawi menyebutkan (Tha'fiyah) yang artinya hilang chayanya.
Penjelasan hadits:
Al-Hafizh Ibnu Hajar
berkata, "Penulisan yang benar dari
keseluruhan hadits yang ada adalah tidak ada hamzahnya (Thafiyah)."
13/1820.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Kiamat
tidak akan terjadi hingga kaum muslimin memerangi Yahudi. Sampai-sampai seorang
Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon, lalu batu dan pohon berkata, 'Hai
muslim, ini si Yahudi di belakangku. Kemarilah lalu bunuhlah dia!' Kecuali
pohon Gharqad, karena ia adalah pohon Yahudi."
[Muttafaqun 'alaih].
[Shahih: Al-Bukhari (2926) dan Muslim (2922)].
Penjelasan hadits:
An-Nawawi menjelaskan, "Gharqad adalah sejenis pohon berduri,
terkenal di negeri Baitul Maqdis. Di sanalah Dajjal dan orang-orang Yahudi
dibunuh."
Ad-Dainuri berkata, "Ketika tanaman berduri tumbuh besar,
maka menjadi Gharqad."
14/1821.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda, 'Demi Zat yang jiwaku berada
di tangan-Nya, dunia ini tidak akan lenyap hingga seseorang melintasi kuburan
lalu berguling-guling di atasnya dan berkata, "Andai saja aku sebagai
penghuni makam ini".'Ia melakukan itu bukan karena agama, tapi karena
tertimpa musibah dunia'."
[Muttafaqun 'alaih].
[Shahih: Al-Bukhari (7115) dan Muslim (2922)].
Penjelasan hadits:
Sabda beliau, "Berguling-guling
di atasnya (kuburan)," yaitu berbolak-balik di atas kuburan karena
kesulitan-kesulitan dunia yang menimpanya. Sebab, orang yang sudah mati telah
terlepas dari segala keletihan dan beban berat dunia.
15/1822.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda, 'Kiamat tidak akan
terjadi hingga Furat menyingkap gunung emas yang diperebutkan, hingga sembilan
puluh sembilan dari setiap seratus orang terbunuh, lalu setiap orang di antara
mereka berkata, "Mudah-mudahan aku yang selamat" '."
Riwayat lain menyebutkan, "Sudah
hampir dekat masanya Furat menyingkap simpanan emas. Barang siapa
menghadirinya, jangan mengambil sedikit pun darinya."
[Muttafaqun 'alaih].
[Shahih: Al-Bukhari (7119) dan Muslim (2894)].
Penjelasan hadits:
Sabda beliau, "Barang
siapa menghadirinya, jangan mengambil sedikit pun darinya."
Pensyarah menjelaskan, "Rasulullah melarang hal itu karena
tidak seorang pun sampai ke simpanan emas itu melainkan setelah melalui
perkelahian. Ia tidak akan sampai ke sana sebelum membunuh sejumlah orang, dan
tidak menutup kemungkinan dia yang terbunuh. Jika ia tidak pergi ke sana dan
tidak menerjang larangan, maka ia telah menyelamatkan dirinya sendiri dan orang
lain juga selamat dari kejahatannya."
16/1823.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah Shallallahu
'alaihi wasallam bersabda, 'Suatu saat
nanti penduduk akan meninggalkan Madinah dalam keadaan baik sebagaimana
keadaannya semula. Tidak ada lagi yang mendatanginya kecuali binatang-binatang
buas dan burung-burung. Orang terakhir yang akan meninggal adalah dua orang
penggembala dari suku Muzaynah yang keduanya mendatangi Madinah untuk menghalau
kambing, lalu keduanya mendapati Madinah dipenuhi binatang-binatang liar,
hingga keduanya sampai di Tsaniyatul Wada' keduanya jatuh tersungkur karena
pingsan'."
[Muttafaqun 'alaih].
[Shahih: Al-Bukhari (1874) dan Muslim (1389)].
Penjelasan hadits:
Sabda beliau, "Suatu
saat nanti penduduk akan meninggalkan Madinah dalam keadaan baik sebagaimana
keadaannya semula. Tidak ada lagi yang mendatanginya kecuali binatang-binatang
buas dan burung-burung. "
Maksudnya, diakhir zaman
Al-Qadhi berkata, "Ini sudah pernah terjadi pada
masa-masa pertama. Madinah pernah ditinggalkan dalam kondisi terbaik dari
sebelum-sebelumnya ketika pos-pos penting Madinah dipindahkan ke Syam dan Irak.
"
Wa Allahu Ta'ala
a'lam.
Wassalamu'alaykum wa
rahmatullah wa barakatuh.
Insya Allah Ta’ala
bersambung pada bagian berikutnya.
Sumber:
Kitab 'RIYADHUSH SHALIHIN' - Imam
An-Nawawi Rahimahullaahu Ta'ala.
Syarah: Syaikh Faishal Alu Mubarak.
Takrij: Syaikh Nasiruddin Al-Albani.
Alih bahasa: Tim
Penterjemah UMMUL QURA.
Penerbit: Ummul Qura - Jkt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar