AHLAN WA SAHLAN YA IKHWAH...
Sedikit kata untuk kita renungkan bersama...

Kamis, 11 Februari 2016

KITAB RIYADHUSH SHALIHIN, Bab Meringankan Shalat Dua Raka'at Sunnah Fajar serta Penjelasan Bacaan dan Waktunya.

Bismillaahir rahmaanir rahiim
Assalamu'alaykum wa rahmatullaah wa barakaatuh.


"Innal hamdalillaah nahmaduhu wanasta'iinuhu wanastaghfiruhu wana'uzdubillaahi minsyururi anfusinaa waminsayyi aati 'amaalinaa mayyahdihillaahu falaa mudhillalah wamayyudlil falaa hadiyalah."


"Asyhadu alaa ilaha illallaah wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu warasuuluh laa nabiy ya ba'da."


"Segala puji hanya milik Allah 'Aza wa Jalla, kita memuji-Nya, kita memohon pertolongan kepada-Nya, kita memohon ampun kepada-Nya, dan kita berlindung kepada-Nya dari kejelekan-kejelekan diri kita dan kejelekan amal perbuatan kita. Barangsiapa yang diberi hidayah oleh Allah 'Aza wa Jalla maka tidak ada seorangpun yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkan oleh Allah 'Aza wa Jalla maka tidak seorangpun yang dapat memberi hidayah kepadanya."


"Aku bersaksi bahwa tidak ada yang patut disembah dengan haq (benar) kecuali Allah 'Aza wa Jalla saja, dan tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya. Dan tidak ada Nabi setelahnya"


Qola Ta'ala fii Kitabul Karim: "Yaa ayyuhal ladziina aamanu taqullaaha haqqo tuqootih walaa tamuutunna illaa wa antum muslimun."


Allah Ta'ala berfirman: "Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa kepada-Nya, dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan beragama Islam."
(QS. Ali Imran: 102).


Wa qola Ta'ala: "Yaa ayyuhan naasuttaquu robbakumul ladzii kholaqokum min nafsi wa hidah wa kholaqo minhaa dzaujaha wa batstsa minhuma rijaalan katsiiran wanisaa a wattaqullaah alladzii tasaa aluunabihi wal arhaama innallaaha kaana 'alaikum roqiibaa."


Dan AllahTa'ala berfirman: "Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Robb kalian yang telah menciptakan kalian dari diri yang satu, daripadanya Allah menciptakan istrinya dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan nama-Nya) kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kalian."
(QS. An Nisaa: 1).


Wa qola Ta'ala: "Yaa ayyuha lladziina aamanut taqullaah waquuluu qaulan sadiida yushlih lakum a'maalakum wa yaghfir lakum dzunuubakum wamayyuti 'illaah wa rasullahuu waqod faaza fauzan 'adzhiima."


Dan Allah Ta'ala berfirman: "Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kalian kepada Allah dan katakanlah dengan perkataan yang benar, niscaya Allah akan memperbaiki bagi kalian amal-amal kalian dan mengampuni bagi kalian dosa-dosa kalian. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar."
(QS. Al Ahzab: 70-71).


Amma ba'du, "Fa inna ashdaqol hadiitsi kitaabullaah wa khairal hadi hadi muhammadin shallallaahu 'alaihi wasallam wasyarril umuuri muhdatsaa tuhaa wakulla muhdatsa tin bid'ah wakulla bid'atin dholaalah wakulla dholaalatin fiinnar."


Amma ba'du: "Sesungguhnya sebenar-benar perkataan adalah Kitabullah, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam, dan sejelek-jelek perkara adalah yang diada-adakan, dan setiap yang diada-adakan adalah bid'ah, dan setiap bid'ah adalah sesat, dan setiap kesesatan ada di neraka."


Ringkasan Kitab 'RIYADHUSH SHALIHIN', Bab Meringankan Shalat Dua Rakaat Sunnah Fajar serta Penjelasan Bacaan dan Waktunya.


197. Bab Meringankan Shalat Dua Rakaat Sunnah Fajar serta Penjelasan Bacaan dan Waktunya.


1/1104.
Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan shalat sunnah dua rakaat ringan antara adzan dan iqamah pada shalat Shubuh.
[Muttafaqun 'alaih].
[Shahih: Al-Bukhari (1165); Muslim (738); Abu Dawud (1255); An-Nasa'i (3/256)].


Penjelasan hadits:


Dalam riwayat Bukhari-Muslim lainnya, "Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan shalat sunnah Fajar dua rakaat apabila mendengar adzan Shubuh, dan beliau meringankan shalatnya, sampai Aku ('Aisyah) bertanya, 'Apakah beliau membaca Al-Fatihah dalam shalatnya'?"


Dalam riwayat Muslim, "Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan shalat sunnah Fajar dua rakaat apabila mendengar adzan Shubuh, dan beliau meringankan shalatnya."


Dalam riwayat lain, "Apabila Fajar telah terbit."


Dalam hadits ini terdapat anjuran untuk meringankan shalat sunnah dua rakaat Fajar.


2/1105.
Dari Hafshah radhiyallahu 'anha, bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam apabila muadzin telah selesai mengumandangkan adzan Shubuh dan waktu Shubuh telah nampak, beliau melaksanakan shalat dua rakaat ringan.
[Muttafaqun 'alaih].
[Shahih: Al-Bukhari (618); Muslim (723)].


Dalam riwayat Muslim, "Jika fajar telah terbit, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam tidak melaksanakan shalat selain dua rakaat ringan."


Penjelasan hadits:


Ulama berbeda pendapat tentang hikmah dianjurkannya meringankan shalat sunnah Fajar. Satu pendapat mengatakan supaya orang bisa bergegas melaksanakan shalat Shubuh di awal waktu. Pendapat lain mengatakan dua rakaat ringan ini sebagai pembuka shalat-shalat lainnya di siang hari, sebagaimana dalam shalat-shalat malam hari juga ada pembukaannya, agar orang semakin giat saat menunaikan shalat.


3/1106.
Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, ia berkata, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan shalat malam dua rakaat-dua rakaat, lalu witir dengan satu rakaat di akhir malam, dan beliau mengerjakan shalat dua rakaat sebelum melaksanakan shalat Shubuh seakan-akan adzan (iqamah) ada di dua sisi telinganya."
[Muttafaqun 'Alaih].
[Shahih: Al-Bukhari (995) dan Muslim (749)].


Penjelasan hadits:


Yang dimaksud dengan lafal Al-Adzan dalam hadits ini adalah iqamah. Maksudnya, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan dua rakaat shalat sunnah Fajar dengan cepat seperti ketika orang-orang bergegas saat mendengar iqamah.


4/1107.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma, pada rakaat pertama dari dua rakaat Fajar, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam membaca salah satu ayat dalam surat Al-Baqarah, "Katakanlah (hai orang-orang Mukmin), 'Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami'." Dan pada rakaat terakhir beliau membaca, "Kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri."


Dalam riwayat lain, "Pada rakaat terakhir (beliau membaca) salah satu ayat dalam surat Ali-Imran, 'Marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu'."
[HR. Muslim].
[Shahih: Muslim (727)].


Penjelasan hadits:


Firman Allah 'Aza wa Jalla, "Dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri." Lafal tersebut timbul karena ada salah satu perawi hadits yang ragu-ragu tentang ayatnya. Adapun lafal lengkap ayat tersebut adalah:


"Katakanlah, 'Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah.' Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka, 'Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)'."
(QS. Ali-Imran: 64).


5/1108.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam pada dua rakaat shalat sunnah Fajar, beliau membaca, 'Qul ya ayyuhal kafirun' (Surat Al-Kafirun) dan 'Qul huwallahu ahad' (Surat Al-Ikhlas)."
[HR. Muslim].
[Shahih: Muslim (726)].


6/1109.
Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, ia berkata, "Aku memperhatikan Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam selama satu bulan, beliau selalu membaca 'Qul ya ayyuhal kafirun' (Surat Al-Kafirun) dan 'Qul huwallahu ahad' (Surat Al-Ikhlas) ketika mengerjakan dua rakaat sebelum shalat Shubuh."
[HR. At-Tirmidzi, dan ia berkata, "Hadits hasan"].
[Shahih: At-Tirmidzi (417) dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih At-Tirmidzi].


Penjelasan hadits:


Hadits-hadits di atas menjelaskan tentang keutamaan membaca dua surat ini (Al-Kafirun dan Al-Ikhlas) pada dua rakaat shalat sunnah Fajar dan menekuninya secara konsisten. Begitu juga sesekali membaca ayat dari surat Al-Baqarah, "Katakanlah (hai orang-orang Mukmin), 'Kami beriman kepada Allah'." dan ayat dari surat Ali-Imran, "Katakanlah, 'Hai ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu'." demi melaksanakan sunnah Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam.


Wallahu Ta'ala a'lam.
Wassalamu'alaykum wa rahmatullah wa barakatuh.


Sumber:

Kitab 'RIYADHUSH SHALIHIN' - Imam An-Nawawi.
Syarah: Syaikh Faishal Alu Mubarak.
Takrij: Syaikh Nasiruddin Al-Albani.
Alih bahasa: Tim Penterjemah UMMUL QURA.

Penerbit: Ummul Qura - Jkt.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar