Hadits Ke-12:
"Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu dia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Di antara tanda baiknya Islam seseorang adalah dia meninggalkan
sesuatu yang tidak berguna baginya."
(Hadits hasan, Diriwayatkan oleh Tirmidzi dan lainnya
seperti ini).
Makna hadits ini adalah seorang muslim itu meninggalkan hal
yang tidak penting baginya dalam urusan agama dan dunia, baik berupa ucapan
maupun perbuatan. Artinya dia harus berusaha keras melakukan hal yang berguna
baginya dalam semua itu.
Ibnu Rajab berkata dalam Jami'ul Ulum Wal Hikam [I/288-289]:
"Makna hadits ini bahwasanya orang yang baik keislamannya akan
meninggalkan ucapan dan perbuatan yang tidak berguna dan membatasi diri dengan
ucapan dan perbuatan yang berguna. Makna Ya'nihi adalah inayah (perhatian) nya
tercurah padanya serta menjadi maksud dan tujuannya. Inayah artinya sangat
memperhatikan sesuatu.
Dikatakan:
"Anaahu
ya'niihi"
Artinya:
"Dia
memperhatikannya dan meninggalkannya."
Maksudnya bukanlah meninggalkan sesuatu yang tidak dia
perhatikan dan tidak dia inginkan menurut hawa nafsu. Namun harus menurut hukum
Islam dan Islam. Sebab itulah hal ini dijadikan sebagai salah satu bentuk
kebaikan Islam seseorang. Jika baik keislaman seseorang maka dia akan
meninggalkan ucapan dan perbuatan yang tidak berguna baginya dalam Islam.
Sesungguhnya Islam menuntut untuk melakukan perkara-perkara wajib sebagaimana
telah disebutkan pada penjelasan hadits Jibril 'alaihis salaam. Sesungguhnya
termasuk kategori Islam yang sempurna lagi terpuji meninggalkan perkara-perkara
haram. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam:
"Seorang muslim
adalah kaum muslimin selamat dari lisan dan tangannya."
Jika keislaman seseorang baik artinya dia akan meninggalkan
segala hal yang tidak berguna dari setiap perkara haram, syubhat, makruh dan
perkara-perkara mubah yang tidak dibutuhkan. Semua perkara ini tidaklah berguna
bagi seorang muslim jika sempurna Islamnya mencapai derajat Ihsan. Yaitu dia
beribadah kepada Allah Ta'ala seolah dia melihat-Nya, jika dia tidak
melihat-Nya sesungguhnya Allah melihatnya. Barangsiapa yang beribadah kepada
Allah dengan menghayati bahwa Allah Maha Dekat dan mengawasinya maka Islamnya
telah baik. Konsekuensinya dia meninggalkan segala hal yang tidak berguna
baginya dalam Islam dan menyibukkan diri dengan hal yang berguna baginya. Dari
kedua sikap ini terlahir rasa malu kepada Allah dan meninggalkan segala hal
yang dimalukannya tersebut."
Di antara kandungan
hadits ini adalah:
1. Seorang insan meninggalkan hal-hal yang tidak berguna
baginya dalam perkara agama dan duniawinya.
2. Seorang insan menyibukkan diri dengan apa yang berguna
baginya dari perkara agama dan duniawinya.
3. Meninggalkan sesuatu yang tidak berguna akan memberikan
ketenangan, memelihara waktu dan menyelamatkan kehormatan.
4. Manusia bertingkat-tingkat dalam Islam.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar