Bismillahir Rahmaanir Rahiim…
Assalammu’alaikum
warohmatullohi wabarokatuh…
“Barangsiapa
yang bisa memberi manfaat kepada saudaranya, maka hendaklah ia melakukannya.”
Insya
Alloh hanya karena hadits tersebut saya ingin berbagi.
Ikhwan
wa Akhwat Fillah…
Alloh
Ta’ala berfirman: “……….Pada hari ini
telah Ku-sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni’mat-Ku,
dan telah Ku-ridhai Islam itu sebagai agama bagimu.” (QS. Al-Maaidah:3).
Tasyabuh (menyerupai) orang kafir adalah
fenomena yang telah merebak luas di kalangan masyarakat Islam. Salah satu
bentuk tasyabuh yang cukup banyak terjadi adalah tasyabuh orang kafir dalam
perayaan hari-hari besar mereka, yang salah satu di antaranya adalah apa yang
dikenal dengan istilah hari valentine.
-SEJARAH VALENTINE-
Dalam Ensiklopedi Katolik menyebutkan tiga
riwayat seputar Valentine, tetapi yang paling terkenal adalah apa yang
disebutkan sebagian kitab yang menyatakan bahwa pendeta Valentine dulu hidup di
abad ke tiga Masehi pada masa pemerintahan Kaisar Roma Kalaudis II.
Pada tanggal 14 Februari 270 M, kaisar ini
mengeksekusi mati pendeta tersebut karena ia menentang terhadap beberapa
perintah kaisar. Apa gerangan perintah yang ditentang oleh pendeta tersebut?
Dijelaskan bahwa kaisar mengamati pendeta
tersebut telah berdakwah kepada agama Nasrani, lalu ia memerintahkan agar
pendeta tersebut ditahan dan dieksekusi.
Riwayat lain menambahkan bahwa kaisar
memandang bahwasanya para bujangan lebih bisa sabar dalam medan perang dari
pada mereka yang berkeluarga. Para suami selalu berusaha menolak untuk pergi
berperang. Oleh karena itu, kaisar mengeluarkan perintah yang melarang
perkawinan, akan tetapi pendeta Valentine menentang perintah itu dan tetap
menyelenggarakan akad nikah di gerejanya secara sembunyi-sembunyi, hingga
akhirnya terungkaplah perkaranya lalu kaisar memerintahkan penangkapan terhadap
pendeta itu dan memenjarakanya.
Di dalam penjara pendeta berkenalan dengan
seorang gadis, putri salah seorang sipir penjaga penjara. Gadis itu mengidap
satu penyakit, lalu bapaknya meminta kepada pendeta agar menyembuhkanya.
Setelah diobati, tak lama kemudian gadis itu sembuh –sebagaimana yang
diceritakan dalam riwayat itu- dan pendeta itu jatuh cinta kepadanya. Dan
sebelum dieksekusi, pendeta mengirim kepada gadis itu sebuah kartu yang di
atasnya tertulis: “Dari yang tulus Valentine.“ Sebelum kejadian itu
gadis tersebut telah masuk agama Nasrani bersama 46 orang kerabatnya.
Riwayat ketiga menyebutkan bahwa ketika agama
Nasrani tersebar di Eropa, ada satu bentuk ritual keagamaan di salah satu
kampung yang menarik perhatian para
pendeta, yang mana para pemuda desa berkumpul di pertengahan bulan Februari
dalam setiap tahunnya. Mereka mencatat seluruh nama gadis desa lalu memasukannya
ke dalam sebuah kotak. Setiap pemuda diberi kesempatan untuk mencabut satu
nama, dan nama gadis yang keluar itulah yang akan menjadi kekasihnya sepanjang
tahun itu.
-LUNTURNYA AQIDAH-
Dalam masyarakat yang dikuasai keyakinan akan
cinta sejati dan mengharap kebaikan melalui ikatan keluarga, mulai bermunculan
tradisi-tradisi yang aneh pada lingkungan sekitar kita. Hal itu dampak dari
siaran-siaran televisi, khususnya pada sebagian orang yang mengidap penyakit
taklid (suka meniru), dan tak ayal pula virus-virus SEPILIS (Sekularis, Pluralis
& Liberalis) dengan gencarnya menyerang kaum muslimin terutama kalangan
anak-anak, lihatlah bagaimana anak-anak taklid dengan tayangan-tayangan media
televisi yang menampilkan hal-hal yang seronok yang tak pantas dilakukan
seorang muslim, ingatlah akan Firman Alloh Ta’ala: “Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Alloh membalas tipu daya
mereka itu. Dan Alloh sebaik-baik pembalas tipu daya.”(QS. Ali-‘Imron:54). Dan
sudah tidak diragukan lagi, media televisi SEPILIS ini tak ketinggalan
mensyi’arkan perayaan hari raya orang kafir (valentine) untuk melunturkan
aqidah umat muslim terutama kalangan anak-anak. Maka sudah sewajibnya kita
sebagai orang tua yang akan dimintai pertanggung jawabannya kelak, untuk mewaspadai
anak-anak kita agar mereka tidak terjebak ikut maupun mengucapkan pada perayaan
hari raya orang kafir ini. Karena Alloh Ta’ala berfirman: "(Al qur’an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan
petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertaqwa." (QS. Ali-‘Imron:138).
-SIKAP SEORANG MUSLIM TERHADAP
PERAYAAN VALENTINE-
“Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman
pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang
menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau
anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka.” (QS. Al-Mujadilah:22).
Karakter suka meniru
dan taklid meskipun kenyataanya ada dalam jiwa, namun ia tercela dalam
agama jika pelakunya menyimpang dalam keyakinan dan pemikirannya, khususnya
apabila terjadi dalam masalah aqidah atau ibadah atau syi’ar agama ataupun
adat. Dan tatkala kaum muslimin di zaman ini lemah, maka semakin bertambahlah
kwalitas meniru mereka kepada musuh-musuh Islam, dan fenomena-fenomena yang
asing bertebaran di mana-mana baik dalam bentuk barang konsumtif ataupun
prilaku dan akhlak. Di antara fenomena itu adalah bentuk perhatian mereka yang
besar terhadap apa yang disebut hari raya valentine ini, yang jelas-jelas
bertujuan untuk mengenang pendeta Valentine sebagaimana yang dikisahkan diatas.
Jika mereka
memperingati itu dengan sebuah keyakianan dan niat mengenang Valentine maka
tidak diragukan lagi itu adalah perbuatan kufur, adapun jika tidak bermaksud
itu maka ia telah berbuat kemungkaran yang besar.
“Barang
siapa yang meniru tradisi suatu kaum maka dia dia adalah bagian dari kaum
tersebut.” (H.R.
Ahmad).
Maka orang islam yang ikut
memeriahkan hari valentine sesungguhnya dia adalah bagian dari umat Nasrani
atau bagian dari kaum Animis romawi kuno –na'udzubillah-.
Realita banyaknya umat islam yang
ikut merayakan hari kasih sayang semu ini sangat mengherankan, padahal dalam
agama Islam telah menjelaskan secara lengkap tentang cara memelihara dan menuai
cinta kepada Allah Ta’ala dan Rasul-Nya, cinta kepada sesama muslim, yang mana
Alloh Ta’ala menjelaskan : Katakanlah: “Taatilah Alloh dan Rasul-Nya; jika
kamu berpaling, maka sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang kafir.” (QS.
Ali-‘Imron:32).
“…….dan
tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertaqwalah kamu kepada
Alloh, Sesungguhnya Alloh amat berat siksa-Nya. (QS. Al-Maaidah:2).
Ibnu Qayyim
mengatakan: “Memberi ucapan selamat terhadap syi‘ar-syi‘ar agama kafir adalah
haram hukumnya (semua sepakat), seperti memberi selamat atas hari raya mereka
atau puasa mereka dengan mengatakan: I’dun
mubarak alaika (semoga hari rayamu membawa berkah bagimu), atau
berbahagialah dengan hari rayamu, dan yang sejenisnya. Ini semua meski orang
yang mengucapkanya tidak dihukumi kafir, namun itu adalah termasuk perbuatan
yang diharamkan dan sama saja dengan memberi selamat atas sujud mereka kepada
salib. Bahkan hal itu lebih terkutuk dan lebih besar dosanya dibanding memberi
selamat terhadap perilaku minum khamr dan membunuh jiwa. Banyak orang yang
tidak memiliki perhatian serta sensitifitas agama terjerumus ke dalam perilaku
tersebut tanpa menyadari keburukanya, sebagaimana orang yang menyambut seorang
hamba atas kemaksiatanya atau perbuatan bid’ahnya atau kekufuranya, maka orang
semacam itu diancam mendapat murka dan kutukan-Nya“.
“Tunjukanlah
kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah engkau beri nikmat
kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka
yang sesat.“ (QS. Al-Fatihah:7).
Bagaimana ia meminta kepada
Alloh Subhanahu Wa Ta‘ala agar ditunjukkan kepadanya jalan orang-orang yang
beriman dan dijauhkan dari jalan orang-orang yang dimurkai dan sesat, sementara
ia sendiri yang memilih jalan orang-orang yang dimurkai dan sesat dengan penuh
kesadaran. Semoga Alloh Ta’ala meridhai kita ke jalan yang lurus, yaitu jalan
orang-orang yang selamat, tentunya dengan mentaati perintah-Nya dan menjauhi segala
larangan-Nya.
-PENUTUP-
Ikhwan wa Akhwat
Fillah...
Semoga Alloh Subhanahu
Wa Ta‘ala senantiasa menjadikan hidup kita penuh dengan kecintaan dan kasih
sayang yang tulus murni yang mendekatkan kepada syurga yang luasnya seluas
langit dan bumi yang disiapkan bagi orang-orang yang bertaqwa. Dan semoga Alloh
Subhanahu Wa Ta‘ala memelihara dan menjaga kepribadian Islam kita yang agung
dan memperbaiki kondisi kaum muslimin. Wajib bagi orang Muslim memegang teguh
Al-Qur’an dan As-Sunnah dalam segala keadaannya terlebih lagi pada waktu-waktu
banyaknya cobaan dan kerusakan. Dan orang Muslim wajib menjadi orang yang
cerdik lagi hati-hati dari terjerembab dalam kesesatan-kesesatan orang
yang dimurkai atasnya dan orang-orang yang sesat, dan orang-orang fasiqin yang
tidak percaya akan kebesaran Alloh, dan mereka tidak mengangkat kepala dengan
Islam. Wajib atas orang Muslim untuk menyandarkan diri kepada Alloh Ta’ala
dengan memohon hidayah-Nya (petunjuk-Nya) dan tetap di atasnya, karena tidak
ada yang memberi hidayah kecuali Alloh Ta’ala dan tidak ada yang memberi
keteguhan kecuali Dia Yang Maha Suci. Wabillahit Taufiq wal Hidayah , semoga
Alloh Ta’ala memberi rahmat atas nabi
kita Muhammad Shallallahu ‘alaihiwasallam, keluarganya, sahabatnya dan semoga
Alloh Ta’ala memberi keselamatan kepada kita semua kaum Muslimin wal Muslimat.
Wallahu‘alam Bishowab.
Semoga bermanfaat, Wassalam mu’alaikum warohmatullohi
wabarokatuh..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar