AHLAN WA SAHLAN YA IKHWAH...
Sedikit kata untuk kita renungkan bersama...

Sabtu, 08 Februari 2014

UMAT MUSLIM HARAM MERAYAKAN VALENTINE



Bismillahir Rahmaanir Rahiim…
Assalammu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh…

Barangsiapa yang bisa memberi manfaat kepada saudaranya, maka hendaklah ia melakukannya.”

Insya Alloh hanya karena hadits tersebut saya ingin berbagi.

Ikhwan wa Akhwat Fillah…

Alloh Ta’ala berfirman: “……….Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu sebagai agama bagimu.” (QS. Al-Maaidah:3).

Tasyabuh (menyerupai) orang kafir adalah fenomena yang telah merebak luas di kalangan masyarakat Islam. Salah satu bentuk tasyabuh yang cukup banyak terjadi adalah tasyabuh orang kafir dalam perayaan hari-hari besar mereka, yang salah satu di antaranya adalah apa yang dikenal dengan istilah hari valentine.


-SEJARAH VALENTINE-

Dalam Ensiklopedi Katolik menyebutkan tiga riwayat seputar Valentine, tetapi yang paling terkenal adalah apa yang disebutkan sebagian kitab yang menyatakan bahwa pendeta Valentine dulu hidup di abad ke tiga Masehi pada masa pemerintahan Kaisar Roma Kalaudis II.
Pada tanggal 14 Februari 270 M, kaisar ini mengeksekusi mati pendeta tersebut karena ia menentang terhadap beberapa perintah kaisar. Apa gerangan perintah yang ditentang oleh pendeta tersebut? Dijelaskan bahwa kaisar mengamati  pendeta tersebut telah berdakwah kepada agama Nasrani, lalu ia memerintahkan agar pendeta tersebut ditahan dan dieksekusi.

Riwayat lain menambahkan bahwa kaisar memandang bahwasanya para bujangan lebih bisa sabar dalam medan perang dari pada mereka yang berkeluarga. Para suami selalu berusaha menolak untuk pergi berperang. Oleh karena itu, kaisar mengeluarkan perintah yang melarang perkawinan, akan tetapi pendeta Valentine menentang perintah itu dan tetap menyelenggarakan akad nikah di gerejanya secara sembunyi-sembunyi, hingga akhirnya terungkaplah perkaranya lalu kaisar memerintahkan penangkapan terhadap pendeta itu dan memenjarakanya.
Di dalam penjara pendeta berkenalan dengan seorang gadis, putri salah seorang sipir penjaga penjara. Gadis itu mengidap satu penyakit, lalu bapaknya meminta kepada pendeta agar menyembuhkanya. Setelah diobati, tak lama kemudian gadis itu sembuh –sebagaimana yang diceritakan dalam riwayat itu- dan pendeta itu jatuh cinta kepadanya. Dan sebelum dieksekusi, pendeta mengirim kepada gadis itu sebuah kartu yang di atasnya tertulis: “Dari yang tulus Valentine.“ Sebelum kejadian itu gadis tersebut telah masuk agama Nasrani bersama 46 orang kerabatnya.

Riwayat ketiga menyebutkan bahwa ketika agama Nasrani tersebar di Eropa, ada satu bentuk ritual keagamaan di salah satu kampung  yang menarik perhatian para pendeta, yang mana para pemuda desa berkumpul di pertengahan bulan Februari dalam setiap tahunnya. Mereka mencatat seluruh nama gadis desa lalu memasukannya ke dalam sebuah kotak. Setiap pemuda diberi kesempatan untuk mencabut satu nama, dan nama gadis yang keluar itulah yang akan menjadi kekasihnya sepanjang tahun itu.

-LUNTURNYA AQIDAH-

Dalam masyarakat yang dikuasai keyakinan akan cinta sejati dan mengharap kebaikan melalui ikatan keluarga, mulai bermunculan tradisi-tradisi yang aneh pada lingkungan sekitar kita. Hal itu dampak dari siaran-siaran televisi, khususnya pada sebagian orang yang mengidap penyakit taklid (suka meniru), dan tak ayal pula virus-virus SEPILIS (Sekularis, Pluralis & Liberalis) dengan gencarnya menyerang kaum muslimin terutama kalangan anak-anak, lihatlah bagaimana anak-anak taklid dengan tayangan-tayangan media televisi yang menampilkan hal-hal yang seronok yang tak pantas dilakukan seorang muslim, ingatlah akan Firman Alloh Ta’ala: “Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Alloh membalas tipu daya mereka itu. Dan Alloh sebaik-baik pembalas tipu daya.”(QS. Ali-‘Imron:54). Dan sudah tidak diragukan lagi, media televisi SEPILIS ini tak ketinggalan mensyi’arkan perayaan hari raya orang kafir (valentine) untuk melunturkan aqidah umat muslim terutama kalangan anak-anak. Maka sudah sewajibnya kita sebagai orang tua yang akan dimintai pertanggung jawabannya kelak, untuk mewaspadai anak-anak kita agar mereka tidak terjebak ikut maupun mengucapkan pada perayaan hari raya orang kafir ini. Karena Alloh Ta’ala berfirman: "(Al qur’an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertaqwa." (QS. Ali-‘Imron:138).


-SIKAP SEORANG MUSLIM TERHADAP PERAYAAN VALENTINE-

Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka.” (QS. Al-Mujadilah:22).


Karakter suka meniru dan taklid  meskipun kenyataanya ada dalam jiwa, namun ia tercela dalam agama jika pelakunya menyimpang dalam keyakinan dan pemikirannya, khususnya apabila terjadi dalam masalah aqidah atau ibadah atau syi’ar agama ataupun adat. Dan tatkala kaum muslimin di zaman ini lemah, maka semakin bertambahlah kwalitas meniru mereka kepada musuh-musuh Islam, dan fenomena-fenomena yang asing bertebaran di mana-mana baik dalam bentuk barang konsumtif ataupun prilaku dan akhlak. Di antara fenomena itu adalah bentuk perhatian mereka yang besar terhadap apa yang disebut hari raya valentine ini, yang jelas-jelas bertujuan untuk mengenang pendeta Valentine sebagaimana yang dikisahkan diatas.

Jika mereka memperingati itu dengan sebuah keyakianan dan niat mengenang Valentine maka tidak diragukan lagi itu adalah perbuatan kufur, adapun jika tidak bermaksud itu maka ia telah berbuat kemungkaran yang besar.

“Barang siapa yang meniru tradisi suatu kaum maka dia dia adalah bagian dari kaum tersebut.” (H.R. Ahmad).

Maka orang islam yang ikut memeriahkan hari valentine sesungguhnya dia adalah bagian dari umat Nasrani atau bagian dari kaum Animis romawi kuno –na'udzubillah-.

Realita banyaknya umat islam yang ikut merayakan hari kasih sayang semu ini sangat mengherankan, padahal dalam agama Islam telah menjelaskan secara lengkap tentang cara memelihara dan menuai cinta kepada Allah Ta’ala dan Rasul-Nya, cinta kepada sesama muslim, yang mana Alloh Ta’ala menjelaskan : Katakanlah: “Taatilah Alloh dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang kafir.” (QS. Ali-‘Imron:32).

“…….dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertaqwalah kamu kepada Alloh, Sesungguhnya Alloh amat berat siksa-Nya. (QS. Al-Maaidah:2).

Ibnu Qayyim mengatakan: “Memberi ucapan selamat terhadap syi‘ar-syi‘ar agama kafir adalah haram hukumnya (semua sepakat), seperti memberi selamat atas hari raya mereka atau puasa mereka dengan mengatakan: I’dun mubarak alaika (semoga hari rayamu membawa berkah bagimu), atau berbahagialah dengan hari rayamu, dan yang sejenisnya. Ini semua meski orang yang mengucapkanya tidak dihukumi kafir, namun itu adalah termasuk perbuatan yang diharamkan dan sama saja dengan memberi selamat atas sujud mereka kepada salib. Bahkan hal itu lebih terkutuk dan lebih besar dosanya dibanding memberi selamat terhadap perilaku minum khamr dan membunuh jiwa. Banyak orang yang tidak memiliki perhatian serta sensitifitas agama terjerumus ke dalam perilaku tersebut tanpa menyadari keburukanya, sebagaimana orang yang menyambut seorang hamba atas kemaksiatanya atau perbuatan bid’ahnya atau kekufuranya, maka orang semacam itu diancam mendapat murka dan kutukan-Nya“.

“Tunjukanlah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.“ (QS. Al-Fatihah:7).

Bagaimana ia meminta kepada Alloh Subhanahu Wa Ta‘ala agar ditunjukkan kepadanya jalan orang-orang yang beriman dan dijauhkan dari jalan orang-orang yang dimurkai dan sesat, sementara ia sendiri yang memilih jalan orang-orang yang dimurkai dan sesat dengan penuh kesadaran. Semoga Alloh Ta’ala meridhai kita ke jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang selamat, tentunya dengan mentaati perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.


-PENUTUP-

Ikhwan wa Akhwat Fillah...
Semoga Alloh Subhanahu Wa Ta‘ala senantiasa menjadikan hidup kita penuh dengan kecintaan dan kasih sayang yang tulus murni yang mendekatkan kepada syurga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disiapkan bagi orang-orang yang bertaqwa. Dan semoga Alloh Subhanahu Wa Ta‘ala memelihara dan menjaga kepribadian Islam kita yang agung dan memperbaiki kondisi kaum muslimin. Wajib bagi orang Muslim memegang teguh Al-Qur’an dan As-Sunnah dalam segala keadaannya terlebih lagi pada waktu-waktu banyaknya cobaan dan kerusakan. Dan orang Muslim wajib menjadi orang yang cerdik lagi hati-hati dari terjerembab dalam kesesatan-kesesatan  orang yang dimurkai atasnya dan orang-orang yang sesat, dan orang-orang fasiqin yang tidak percaya akan kebesaran Alloh, dan mereka tidak mengangkat kepala dengan Islam. Wajib atas orang Muslim untuk menyandarkan diri kepada Alloh Ta’ala dengan memohon hidayah-Nya (petunjuk-Nya) dan tetap di atasnya, karena tidak ada yang memberi hidayah kecuali Alloh Ta’ala dan tidak ada yang memberi keteguhan kecuali Dia Yang Maha Suci. Wabillahit Taufiq wal Hidayah , semoga Alloh Ta’ala  memberi rahmat atas nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihiwasallam, keluarganya, sahabatnya dan semoga Alloh Ta’ala memberi keselamatan kepada kita semua kaum Muslimin wal Muslimat.

Wallahu‘alam Bishowab.
Semoga bermanfaat, Wassalam mu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar